curhatibu.com

Jodoh?

Dari kemarin kemarin ingin menuliskan hal ini, tapi masih belum ketemu waktu, juga belum ketemu judul yg tepat. Wkwkwk.

Tapi obrolan singkat sama Widya tengah malem, membuatku menemukan satu kata yang tepat untuk menjadi judul cerita kali ini. Ya, jodoh. Hihi.

Memiliki anak adalah sebuah karunia, nikmat Allah yg luar biasa, selain juga ia adalah amanah. Nah wujud syukurnya adalah dengan memberikan didikan terbaik untuknya. Supaya apa? Supaya kita bisa bersama masuk surga. Simple bukan?

Bukan lagi berorientasi ingin anak jadi dokter, jadi PNS, jadi pengusaha, jadi ini itu, masuk universitas ini itu; tapi orientasi haruslah ingin anak menjadi anak yang Sholih/sholihah.

Karena memang, sesungguhnya, yg dibutuhkan orang tua itu bukan anak yang sukses; tapi anak yang berbakti pada mereka. Bukan, bukan bakti dg memberikan rumah, memberi mobil mewah atau jalan jalan ke luar negeri. Tapi bakti yang lebih jauh lagi : menjadi aset penambah jariyah amal untuk mereka, saat keduanya sudah terbujur di dalam tanah tak lagi bisa menambah amal.

Lalu apa hubungannya dengan jodoh?

Ya. Fase inilah yg sedang saya tempuhi sekarang. Salah satunya dg memilihkan lembaga pendidikan yg akan bekerja sama dg saya mengupayakan anak menjadi sholihah (Anak saya perempuan).

Sebenarnya, rencana saya, ghumaisha tidak sekolah tahun ini. Nanti saja tahun depan, setelah usia 5 tahun. Tapi, entah kenapa akhir akhir ini si bapak mulai gusar dg melihat anak seumuran ghumaisha sudah mau sekolah TK.

Walhasil.. ya gimana? Wong periode periode pendaftaran biasanya kan sudah lewat, wong sudah bulan Juli, sudah mau masuk aja itu.

Pertanyaan kemudian sering dilontarkan kepada saya, "ghumaisha mau sekolah di mana, Mi?"

Dan saya.. sebenarnya pernah memiliki beberapa referensi calon sekolah ghumaisha. Dg aneka ragam pertimbangan. Misal yang fokus di Qur'an, atau yang fokus di akhlak, dst. Atau memilih sekolah "mainstream" di Baitul Maal.

Namun, setelah berbincang dg beberapa rekan ngaji; rasa rasanya hati saya berkecenderungan memasukkan ghumaisha ke "sekolah sunnah". Boleh ya, saya sebut demikian. --bukan kemudian berarti  menyebut yg lain sekolah bid'ah ya. Hheu--

Mengapa ingin ke sana? Karena saya ingin ghumaisha dididik sebagaimana "metode" generasi terbaik, atau dididik dengan Materi Materi yang sumbernya itu jelas - Qur'an dan sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik (sahabat, tabiin dan tabiut tabiin). Dengan tujuan : hasilnya akan mirip mirip ke arah sana. Sebuah Nasehat yg selalu saya ingat, "suatu generasi tak akan bisa kembali jaya (sebagaimana generasi sahabat) jika tidak mengembalikan metode/manhaj pada metode generasi terbaik itu"

Jadilah beberapa list sekolah muncul : Baitul Maal, SOQ, ar Ruhana, Endrastek, kuttabalfatih, bahkan sekolah yg Deket rumah (apa ya namanya, lupa).

Ketika muncul beberapa list itu, dalam benak saya, saya langsung mencoret : sekolah Deket rumah. Hehe.  Karena melihat beberapa aktivitas yg Sy tidak sreg.

Baitul Maal ? Ada beberapa alasan. Tapi salah satu yg bisa saya sebut di sini adalah biayanya yg terlalu tinggi. Hehehe.. selain beberapa alasan yg sebenernya lebih prinsipal.

Ar Ruhama : tidak jauh beda dg Baitul Maal. Tapi mungkin alasan yg dapat tersampaikan di sini adalah jarak tempuh yg lumayan.

SOQ : minat ke sana, usia belum sampai, khusus program Tahfidz. Tapi masih ada hal yg Sy kurang sreg dg kegiatan yg dilakukan.

Kuttabalfatih sempat menjadi cita cita saya dulu. Namun, ke sininya koq agak ragu, belum lagi jarak yg setengah jam naik motor setiap hari, eh 1 jam pulang pergi, wow.. itu terlalu jauh.

Finally : tersisa satu nama Endrastek -- yg di antara yg lain, dari awal sudah ada bersitan hati pengen ke sini. Tapi, setelah tanya2 ke ortu murid, katanya pendaftaran murid baru itu bulan februari. Hehe.. oke. Apakah Sy fixed ga nyekolahin ghuma tahun ini? Atau ikut tawaran abinya, "di Deket rumah itu masih ada kuota , mi". Hheu..

Dan saya masih belum bisa menjawab. Sy lalu dikasih nomor kepsek Endrastek, Bu Erna, oleh mbak Alin, salah satu guru SDI Abu Bakar. Lama itu ga saya apa-apain. Ya kan udah tau kalau pendaftaran Januari/Februari.

Tapi, Masyaallah, Allah menggerakkan hati ini, di hari Sabtu pagi (Seninnya sudah mulai tahun ajaran baru), Sy WhatsApp ke Bu Erna tanya tentang jadwal penerimaan murid baru. Ternyata, fast respon beliaunya.

Ini Chatnya.

[14/7 06.31] Windy Ummu Ghumaisha: Assalamualaikum. Ustadzah, perkenalkan, Sy Windy, Sy mendapat nomor anti dari Ummu Aira (teh Aleen). Mohon infonya, ustadzah, terkait penerimaan murid TK Endrastek itu, biasanya buka nya bulan bulan apa ya ustadzah? Jazakillah khoiran atas info dan waktunya🙏🏻
[14/7 07.07] Bu Erna Endrastek Kepsek: Wa'alaykum salam buka pendaftaran bln januari umm mmng umur ny brp tahun
[14/7 07.07] Windy Ummu Ghumaisha: Oh bulan Januari.
[14/7 07.07] Windy Ummu Ghumaisha: Umur anak Sy April tahun 2019, 5 tahun bu
[14/7 07.08] Windy Ummu Ghumaisha: Kalau daftar TK usia berapa ya Bu?
[14/7 07.11] Bu Erna Endrastek Kepsek: Kalau tk a msh ada kuota klo tk b sdh penuh bu
[14/7 07.11] Windy Ummu Ghumaisha: Daftar nya sekarang ya Bu? Biar dapet kuoya
[14/7 07.12] Windy Ummu Ghumaisha: Kalau 5 tahun harusnya masuk TK B ya Bu?
[14/7 07.12] Windy Ummu Ghumaisha: Apa TK A?
[14/7 07.12] Windy Ummu Ghumaisha: #kuota
[14/7 07.13] Bu Erna Endrastek Kepsek: 5 thn lebih ada yg tk b ada jg tk a
[14/7 07.14] Bu Erna Endrastek Kepsek: Mengingat tk b nya sdh penuh...jd ada nya tk a bgmn
[14/7 07.14] Windy Ummu Ghumaisha: Gapapa sih ustadzah..
[14/7 07.14] Windy Ummu Ghumaisha: Tapi cara pendaftaran nya bagaimana kau?
[14/7 07.15] Windy Ummu Ghumaisha: Tapi cara pendaftaran nya bagaimana kah?
[14/7 07.15] Bu Erna Endrastek Kepsek: Nanti hari senin hr pertama sekolah...nanti ambil formulir saja dulu
[14/7 07.16] Windy Ummu Ghumaisha: Oh.. siap Bu. Ini untuk tahun depan kan ya?
[14/7 07.30] Bu Erna Endrastek Kepsek: Afwan mmng untk kpn y umm
[14/7 07.31] Bu Erna Endrastek Kepsek: Adanya untk thn aj 2018 2019
[14/7 07.32] Bu Erna Endrastek Kepsek: Klo untk 2018 2019 buka pendaftaran pertengahan jan.
[14/7 07.34] Bu Erna Endrastek Kepsek: Afwan umm slh👆
Klo yg ajaran 2019 2020 bulan jan buka pendaftaran nya
[14/7 07.34] Windy Ummu Ghumaisha: Iya Ustadzah, untuk 2018-2019.
[14/7 07.34] Windy Ummu Ghumaisha: Eh
[14/7 07.34] Windy Ummu Ghumaisha: Maksud Sy 2019-2020
[14/7 07.35] Bu Erna Endrastek Kepsek: Untk tahun depan nya atau thn ajaran skrng
[14/7 07.35] Windy Ummu Ghumaisha: Untuk 2019-2020 ustadzah..
[14/7 07.35] Windy Ummu Ghumaisha: Klo yang tahun ajaran sekarang kan Senin udah masuk ya?
[14/7 07.36] Bu Erna Endrastek Kepsek: Iya ajaran ini msh bs kuota tk A msh ada
[14/7 07.37] Windy Ummu Ghumaisha: Oh? Masih bisa masuk gitu?
[14/7 07.37] Bu Erna Endrastek Kepsek: Iya msh bs...hr senin saja y umm ke tk jam 8
.

Akhirnya : Masyaallah.. ayahnya setuju, ya kan kata ayahnya yg penting anak sekolah, biar sama kayak temen temen seumurannya. Jadilah, masuk ke sekolah yg dari awal Sy sudah ngerasa klop di sana, cuma bingung bilang ke ayahnya. Hehehe..

Senin, datang ke sana bersama Ghuma, isi formulir, langsung ikut kelas baru. Ya Allah.. jadilah kami masuk ke dalam keluarga besar Endrastek.

Beberapa hal yang kemudian membuat saya semakin bersyukur ghumaisha tinggal di sana :
1. Biaya uang pangkal, dan SPP cukup ringan dibanding dg sekolah Islam yang lain, apalagi sekolah Islam terpadu.
2. Guru pengajarnya semuanya berjilbab syar'i (baju/kerudung yang layak dipakai sholat), bahkan beberapa memakai cadar. Artinya : anak saya akan terbiasa melihat pemandangan wanita yang menjaga aurat.
3. Akhlaq para guru, tutur kata, tindak tanduk, serta urusan pemahaman agama insyaAllah sesuai dg Sunnah Rasulullah. Apalagi dg bimbingan dari ust abu ridho. Pengisi kajian Sunnah di as sa'adah.
4. Para orang tua murid hampir semuanya memakai pakaian syar'i, juga tidak sedikit yang bercadar. Para ayahnya juga penampilan sesuai Sunnah (yg nampak adalah jenggot dan tidak isbal). Artinya : insyaAllah makin membuat anak perempuan saya terjaga auratnya. Semoga terbiasa.
5. Tempelan tempelan di sekolah tidak ada yg berupa makhluk hidup. Isinya pesawat, mobil, pemandangan, tanaman. Kalaupun ada, maka kepalanya dipotong. Ya karena malaikat tidak mau masuk rumah yang ada gambar bernyawa nya.
6. Pemisahan duduk laki-laki dan perempuan. Dijaga di sana.
7. Penanaman akhlaq sudah langsung nampak sejak awal perkenalan : tentang bagaimana menjawab salam, apa jawaban saat dipuji, bagaimana masuk kelas, dll. Dan insyaAllah akan terus begitu setiap hari.
8. Materi materi yang diajarkan meskipun menyesuaikan juga dg kurikulum diknas, tapi bagian bagian yg melanggar syariat tidak diikuti : misal tentang nyanyian nyanyian, musik, dst.
9. Ya, di sini anak tidak diajari nyanyian, musik apalagi tari tarian.
10. Alhamdulillah ghumaisha langsung dapat seragam. Dan dia seneng.

Mungkin masih akan bertambah list yg membuat saya bersyukur. Tapi itu dulu deh ya.

Baik, mungkin ini bukan sekolah Sunnah terbaik ya.. Tapi setidaknya, cukup mendekati dg apa yang pernah saya pinta kepada Allah untuk sekolah anak saya. Sungguh, tiada pernah kecewa memohon pada Allah.

Ya, yang saya pinta waktu itu : ya Allah, semoga ghumaisha masuk ke sekolah yg fokus di Tahfidz, Qur'an, dan akhlak; semoga masuk sekolah yang tidak ada musik, tarian, nyanyi, tampil cantik cantik, peragaan busana, aksi demo, dst; semoga ghuma masuk ke sekolah yg mengajarkan cara beragama nya para sahabat.

Dan Allah, Masyaallah, sungguh karunia Allah, Allah ijinkan kami bergabung di sekolah ini.

Faedahnya :
1. Sebagai ibu, berdoalah. Bukankah salah satu doa mustajab adalah dari seorang ibu untuk anaknya?
2. Jangan lelah mencari jodoh terbaik untuk urusan sekolah : kita punya visi misi pendidikan, lalu kita cocokkan dg sekolah sasaran.
3. Ketika kita memutuskan untuk mendekat pada syariat Allah yg benar, dg tulus, maka insyaAllah Allah akan dekatkan caranya, pertemukan jalannya, dan raihkan tujuannya.
4. BETAPA banyak Rizki, yang Allah beri melalui jalan yang tidak disangka sangka. Salah satunya urusan rejeki sekolah ini.
5. Jangan malu bertanya. Hehehe..
Terakhir
6. Kalau memang jodoh, ga kemana koq. Ada aja cara Allah lah ya.. ga usah susah gelisah. Selama raga terus ikhtiar, hati tak henti melafadzkan doa terbaik, lalu diiring Tawakkal kepada Allah, insyaAllah Allah bukakan jalan itu. Siapa? Apa? Dimana? Bagaimana? Mengapa? Kapan? ---- biarlah jadi kejutan indah di saatnya nanti.

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)