curhatibu.com

Ijinkan Aku

Berkisah tentang anak anak muda ini. Datang ke sini, untuk tujuan yang menyatukan mereka : belajar baca Qur'an dan menghafalnya.

Datang dari latar belakang berbeda, namun tak membuat terlalu banyak gap terjadi di antara mereka. Bisa jadi, karena sudah saling mengenal sebelumnya. Atau bisa jadi karena ruh ruh mereka telah sama bergandengan tangan menuju satu tujuan bersama : Qur'an.

Ijinkan aku berkisah tentang satu per satu mereka. Masih terlalu singkat untuk mengenal seluk beluk kehidupan mereka, namun setidaknya ada sisi sisi menarik di tiap mereka untuk kuceritakan. Ya, kuceritakan karena memang mereka memberikan ku banyak sekali inspirasi, motivasi, semangat, pelajaran, bantuan juga hiburan kala kegalauan melanda hati. Siapa dulu ya.. urut kamar aja deh ya...

Satu : datang dari kota kecil nan panas cuacanya. Berasal dari sebuah keluarga bersahaja; yg dengannya membuat ia memiliki sebuah motivasi lebih dalam belajar di sini. Semangatnya sudah nampak sejak lama, sehingga membuat keluargaku juga tak ragu dengannya. Dan nampak pulalah hasilnya. Semua dari nol, bacaan yang tertatih. Namun semangat dan ketekunan serta keteguhan hatinya membuat dia terus dan terus membaca. Sepanjang hari, sepanjang malam; seolah tak ingin waktunya ada yang tersia percuma. Hasilnya ; Tahsin lulus. Hafalan surat Al jin lolos. Sekarang tengah proses menyelesaikan beberapa lembar lagi hafalan juz 29nya. Hanya dalam waktu 6bulanan. Jika bukan karena petunjuk dan pertolongan Allah, sungguh tidak mungkin terjadi hingga saat ini. Bahkan Hasil IP kuliah semester 1nya pun cumlaude. Tak rugi lah setiap hari berjalan kaki 2 kilo pulang pergi dalam panas, hujan dan dinginnya malam saat dia harus kuliah sekian kali dalam sepekan sampai pukul 10malam. Barokallahu fiik adekku.. 😘

Dua. Selalu familiar dg logatnya. Sifatnya yang mungkin cenderung lebih dewasa daripada yg lain membuatnya diamanahi mengatur perbendaharaan asrama. Pekerja keras juga. Dan rasa ingin tau dan "ingin bisa" nya itu lho yang bikin Sy selalu semangat Nerima setoran darinya. Meski kadang pusing sendiri dg pertanyaan yg diajukan. Hal ini membuat progres nya cepet sekali. Bacaannya rapi dan hati hati, dg aturan hukum hukum tajwid yang ada. Dan satu lagi : catatan mutabaah nya Sy pikir adalah yg paling rapi, dan paling rajin mengisi semua kolom kolomnya. Keingat waktu Sy ngisi pake pensil, besoknya minta ditebelin pake polpen, biar lebih nampak. Hha.  Barokallahu fiik Sholihah.. semoga Allah memberkahi setiap hari harimu...

Tiga. Pertama bertemu gadis manis ini di MBM. Nada bacaannya yang khas, membuatku langsung mengenal siapa pemilik rekaman bacaan via WhatsApp yg dikirimkannya itu, sebagai syarat seleksi masuk rumah quran. Sudah punya dasar ilmu tajwid sebelumnya. Hal ini membuatnya tak terlalu payah dalam mengikuti step by step pelajaran tahsin di sini. Juga tatkala menghafal, sudah cukup terlatih. Alhasil menjadi santri terbaik Tahfidz Camp. Hampir hampir kami "kehilangan" sosoknya beberapa waktu lalu. Namun, pertolongan Allah membuat nya masih kembali bertahan di sini, bersama kami. Sebuah episode yg pasti akan selalu diingatnya. Episode tentang hidup, kepasrahan, ketawakalan, kegigihan dan kerja keras; serta pastinya dia merasakan dg sebenar benarnya kekuatan doa bagi seorang mukmin. Insyaallah tahun depan kita masih bersama ya dek.. barokallahu fiik..

Empat. Kakak kesayangan nya Ghumaisha. Seorang yg punya kemauan keras, dan tekad gigih bersama Qur'an. Terbukti waktu dia tertahan di rumahnya, dia tetap berhasil menamatkan 6 juz tilawah setiap harinya. Suatu kondisi yg pastinya sangat banyak godaan. Belum lagi dg tambahan wajibat menyalin kitab matan Aqidah. Haha.. kalau dipikir pikir, koq saya dulu tega ya masih tugas begitu. Tapi, itu untuk menunjukkan kesungguhan nya. Insyaallah ga akan saya tagih koq. Karena kesungguhan nya sudah banyak terbukti. Yang penting tetap Istiqomah, tidak mudah menyerah, terus belajar menyempurnakan bacaan. Oke Sholihah? Eh iya, sejujurnya kadang Sy pengen bisa enak tidur sejenak di saat lelah, di manapun lagi nyandar. Sering susah tidur soalnya.

Lima : akhir akhir ini saya merasakan banyak sekali talenta dari dirinya. Hehe.. dia adalah sosok yang tulus, dan diam diam perhatian. Meski kadang tingkahnya bikin saya ketawa sendiri. Tentang Qur'an, dia benar benar orang yg kerja keras. Maksudnya, inget sekali dulu di awal sewaktu dia mengatakan, "mbak win, Sy buat dapat sejuz itu harus duduk satu setengah jam baca, dan harus nongkrong di masjid". Diantara teman lain, mungkin dia lebih pelan progress nya. Tapi akhir akhir ini, semangatnya untuk bisa menyetorkan hafalan makin kuat. Dia sampai membuat terjemah kata per katanya, sehingga dia paham apa maknanya, untuk kemudian bisa dihafalkannya. Terus semangat, dan kuatkan tekadmu, adikku.. insyaAllah makin sering menghafal, makin terlatih, terasah, dan tentu makin banyak kosa kata bahasa Arab yg kau kuasai. Meski sekarang bilang, "mending Sy belajar bahasa Jepang mbak!", Hihihi.. tapi yakin deh, lebih gampang dan nikmat nanti klo sudah ngeh dg bahasa nya Qur'an.

Enam : semangat anak ini sudah nampak di awal penerimaan. Ya, berbeda sendiri, tapi tak membuatnya ragu mendaftar. Alhasil, dia memberi warna unik di Granada. Pernyataan pernyataan yg lugas, blak blakan, apa adanya. Mungkin karena tipe melankolis sanguinis? Semangatnya dalam menghafal meski dia harus mengulang sekian ratus kali, untuk satu ayat, dan meskipun saat setoran tiba tiba hilang lagi hilang lagi... Tak membuatnya hilang semangat. Bahkan yang karena kesibukannya, lalu ia tak sempat menambah hafalan, ia tetap murojaah hafalan sebelumnya.. semoga Allah memberkahimu, dek. Dan mendapat penempatan kerja yg terbaik..yang didekatkan dg Qur'an.

Tujuh : kalau melihat sosoknya, selalu ingat dengan sahabat ku semasa di kampus. Semangat mereka sama; sama sama besar. Dan karena memang sudah punya dasar sebelumnya, ia lebih cepat menghafal. Terus semangat menghafal, murojaah juga belajar rajin untuk kuliahnya, dek.. supaya bisa membanggakan ibu bapak di nun jauh sana. Oke?

Delapan : anak kecil yg hatinya lembut. Perasa sekali dia, meski nampaknya nggak. Orang yg paling sering kuganggu dengan chat chat ga penting, tapi juga yang mampu memberikan nasehat berharga saat kubutuhkan. Satu dari beberapa orang yg berhasil membuatku berbicara. Terimakasih, dek

Sembilan : semangat nya sudah nampak sejak pertama kali wawancara. Hhe.. energik, dan ya pantas sajalah menjadi Kabid olahraga. Kemampuan menghafalmu bagus dek, lebih cepat daripada yg lain, itu yg harus disyukuri dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Biar nampaknya ceplas-ceplos, tegas, tapi ia pun orang yg perasa. Tetaplah bersemangat dan jaga kesehatan, dek..

Sepuluh : Kehilangan sosok ibu memang tidak mudah. Apalagi di usia remajamu yg pasti makin memberatkan. Namun, tekad mu, semangatmu, ambissmu itu harus selalu dijaga. Ada sosok lelaki yang harus kau bahagiakan. Teruslah bersemangat, dek, gapai satu per satu citamu.. oke.

Sebelas : orang pertama di Granada yg membuatku menangis. Lhoh. Ya.. menangis karena bercerita kepadanya. U're like my sister. Meski tak banyak kesempatan berkisah, tapi klo ada perasaan bergejolak, mudah sekali menangkapnya. Q tau kau pejuang, teruslah berjuang, dek, pertahankan semangat mu. Jangan mudah putus asa!

....

Semoga suatu saat bisa menyampaikan hal hal ini pada kalian... 😊 Gabisa mendefinisikan perasaanku kek gimana sekarang. Haha.. maaf ya, Anda sedang membaca tulisan orang melankolis..koleris.. 😂

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)