curhatibu.com

Memahami Takdir

Menerima ketetapan Allah yang sesuai dg keinginan kita itu mudah. Yang Sulit itu, menerima ketetapan Allah yang ternyata tidak kita inginkan.

Bisa tersenyum meski hati terguncang, meski mata tersembab, meski tulang lemas. Tetap kuat dan menatap ke depan, bahwa setiap yang Allah tetapkan bukanlah suatu keburukan. Mungkin, dzahirnya saja yang tidak kita inginkan. Tapi selalu ada kejutan yang melegakan di akhir kisah nanti.

Selalu dan pasti demikian. Atas kesedihan yg pernah dirasakan dahulu, atau keputusan tak terduga yg pernah tercetuskan waktu itu, dan semuanya yg di dalam kuasa Allah yg menetapkan semua takdir itu untuk kita; biasanya akan selalu ada kesyukuran di suatu titik waktu setelah berlalunya.

"Alhamdulillah dulu Allah kasih begini.. Allah tetapkan seperti ini.. Allah berikan ini... dst"

Selalu ada hadiah besar atas terjangan ujian takdir yang Allah tetapkan sebagai takdir yg tak menyenangkan untuk kita.

Sabar, dan sholat. Obat ampuh yg telah Allah berikan resepnya di dalam Al Qur'an.

Ya... Ini semua tentang iman. Satu poin rukun iman yg pastinya telah kita hafal : iman kepada takdir baik, juga takdir buruk. Alangkah mudah menerima dg lapang dada atas takdir baik yg Allah berikan. Namun, alangkah tidak mudah melegakan hati atas takdir yg tidak sesuai keinginan diri. Itulah iman. Iman yg butuh diuji. Karena tiadalah seorang muslim bebas mengikrarkan iman pada dirinya; sebelum dia akan diberikan ujian untuk menakar seberapa ia beriman kepada Rabb-nya serta ketetapan yg diberikan Allah kepada makhlukNya.

#granada130218

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)