curhatibu.com

Al Wala' Wal Bara' - 1


Kalimat Laa ilaha illa Allah memiliki kelaziman-kelaziman yang harus kita wujudkan sebagai konsekuensi dari ucapan Laa ilaha illa Allah. Diantara kelaziman dari kalimat ini adalah menegakkan al Wala' wal Bara' dari kehidupan seorang muslim yang beraqidah. 

Al Wala' - loyalitas, kecintaan, kedekatan, pembelaan. Sedang Al Bara' - terkandung makna : perasaan jauh, dan sikap kebencian serta permusuhan. 

Al Wala' wal bara' merupakan kelaziman dari uzapan laa ilaha illa Allah, karena dari ucapan ini terdiri dari laa ilaha (baro'a), Illa Allah (wala'). Maka ini menjadi tuntunan kalimat ini.

Allah menjelaskan, di antaranya dalam ayat , "SIapa yang mengingkari thogut (segala sesembahan selain Allah - yang ia ridho untuk disembah), dan ia mengimani Allah Swt, maka dia sungguh telah memegang tali yang sangat kokoh yang tidak akan pernah terputus" . Tali yang sangat kokoh ini diterangkan para ulama sebagai Laa ilaha illa Allah. Karena mengingari thogut sebagai baro'a. dan mengimani Allah sebagai Wala'. Al wala wal bara' adalah yang didakwahkan oleh seluruh nabi dan rasul. 

Menegakkan sikap loyalitas dan berlepas diri adalah merupakan tanda sempurnanya iman. Bahwa mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, tidak memberi karena Allah : telah menunjukkan sempurnanya keimanan. Ini merupakan gaya hidup orang yang menegakkan Al wala' wal bara'. Seandainya iman telah meresap ke dalam hati seseorang, maka iman yang akan mengendalikan semuanya. 

Bagaimana dengan potret kehidupan kita? Masih sangat banyak (kecintaan, kebencian, pemberian) hanya berdasar hawa nafsu yang kita miliki. 

Orang yang menegakkan al wala wal bara ini akan merasakan manisnya iman. Walaupun orang sholat dan puasanya banyak, tapi tidak menegakkan sifat hatinya dengan peneguhan al wala wal bara, ia tidak akan merasakan manisnya iman. Karena tidak akan terbentuk karaktek mencintai, dan membenci karena Allah. 

Orang tidak akan merasa manisnya iman, kecuali di hatinya terdapat gaya hidup yang dikendalikan oleh iman. Ada 3 perkara, yang jika perkara itu ada pada diri seseorang, dia akan merasakan manisnya iman : 
  1. jika dia sanggup meletakkan kecintaannya kepada Allah dan RasulNya, di atas segala-galanya. baik terhadap kerabat terdekat sekalipun. Allah dan Rasul dicintai di atas anak, ayahnya pun.
  2. jika dia sanggup meletakkan kecintaan seseorang, dengan mendasarkan kecintaannya itu karena Allah.
  3. ia benci kepada kekafiran setelah ia diselamatkan Allah itu sebagaimana kebencian ia tatkala ia dilemparkan ke api.  
Ini adalah iman yang telah meresap di dalam hati seseorang, hingga pemiliknya enggan melepaskan iman tersebut. 

Al Wala wal bara' adalah gaya hidup seorang muslim. Kita lihat contoh generasi yang telah menegakkan hal ini; yaitu generasi para sahabat Nabi : 

Orang-orang fuqoro dari kalangan muhajirin, yang ia terusir dari kampung; dalam rangka mencari keutamaan dan keridhoan Allah Swt, sehingga ia tinggalkan tanah air, dan hartanya; ulaaika hum ash-shodiquun.

Juga kaum Anshor : mencintai kaum muhajirin, menyiapkan tempat tinggal dan iman, menyambut kehadiran kaum muhajirin, itsar kepada muhajirin dengan tanpa kepentingan apapun. Ia mencintai dan berbagi karena iman. 

Juga orang yang datang setelahnya (termasuk kita), yang berkata : Ya Rabb kami, ampunilah kami, dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan iman. Dan jangan sampai ada kedengkian dalam hatiku kepada mereka semuanya. 

Contoh Al Bara' : Yaitu pada Nabi Ibrahim, "Kami berlepas diri dari kalian semuanya. Telah jelas permusuhan dan kebencian kepada kalian selamanya; hingga kalian beriman"

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)