curhatibu.com

Kenapa Belajar Bahasa Arab ya?



[Baru] sampai pada titik ini, saya semakin yakin dan tidak lagi merasa heran tatkala ada seseorang bisa menitikkan air mata saat melantunkan ayat-ayat Quran. Bukan karena ‘feel’ yang bisa juga dirasakan oleh siapa yang tak paham artinya saja; tapi disebabkan kepahaman orang tersebut atas ayat yang sedang dibacanya. Ayat-ayat Allah, surat cinta dari Allah. 

Ini juga bukan karena saya sudah merasakan yang demikian; bukan. Ya, saya belum sampai pada tingkat “paham” dengan apa yang saya baca. Apa yang membuat saya yakin ini justru karena saya baru “sedikit” mempelajari Bahasa Arab secara serius –mulazamah-. Dan pada tahap saya mampu membedakan : mana fi’il dan mana ism, mana kata kerja untuk huwa, hum, antum, serta kawan-kawannya, mana kata kata sifat, kata depan; membedakan mana jer-mana manshub, mana mufrad dan mana jama’, baru pada tahapan itu; tapi kenikmatan itu sudah bisa terasa. 

Sehingga saya, ah, meski belum bisa membayangkan sempurna, tapi saya bisa menemukan jawaban mengapa mereka bisa menjadi sangat jatuh cinta dengan Ayat ayat Allah ini. Yang baru pemula ini saja sudah merasa nikmat, apalagi yang mahir berbahasa Arab T.T Maasya Allah…


Saya yakin, siapapun yang belajar Bahasa ini; dengan niat yang benar – pastinya, akan dapat merasakan “BEDA”nya. Ya. Beda sekali ‘ruh’ nya dengan Bahasa lain. Saya pernah merasakan belajar Bahasa Jawa di pelajaran sekolah (iyalah, saya orang jawa), Bahasa Indonesia (pastilah..dengan puisi, sajak, pantun, apalah itu), Bahasa Jerman (Hehe..pernah sebagai salah satu mata pelajaran Ketrampilan Bahasa jaman SMA), dan pastinya Bahasa Inggris (yang sudah BELASAN tahun saya pelajari -_-).  Kesemuanya ya, jika dibandingkan dengan “ruh” saat belajar Bahasa ARAB --- BEDA. 

Bahagia, nikmat, tenang… mungkin itu beberapa kata yang pas dirasakan oleh siapa saja yang belajar Bahasa Arab. Memang saya pernah merasakan “susahnya” belajar Bahasa ini. Susah, dapat nilai 4 pun sudah syukur. Tapi, kalau saya evaluasi, saya rasa itu karena niat yang salah waktu itu. Dan tentunya : pola pandang yang salah di dalam proses belajar Bahasa arab ini.

Niat : kenapa kita belajar Bahasa Arab? Apakah untuk menguasai dunia? Untuk sukses di bisnis? Untuk bisa bekerja di perusahaan multinasional? Untuk dapat ijazah? Atau untuk melanjutkan kuliah S2 –S3?

Jika karena semua alasan itu, maka hasilnya nol besar. Ya, nol besar. Jika Anda masih punya niat itu,mending lurusin dulu deh niatnya. Karena untuk beroleh semua itu CUKUP Anda mahir Bahasa inggris! Dan kalaupun tetep ngotot belajar Bahasa Arab, bisa jadi akan berhenti di tengah jalan.

Lalu apa niatnya? Nah inilah enaknya belajar agama Allah. TIADA BEBAN dan TIADA TARGET yang “Harus begini harus begitu”. Niatnya ya belajar, mempelajari Bahasa Allah dalam Quran, Bahasa Rasulullah dalam kitab kitab Hadits, Bahasa segala  macam ilmu dalam kitab yang ditulis oleh para ulama; belajar Bahasa arab. Dan itu pun kita tidak dibebankan : HARUS MENGUASAI BAHASA ARAB dalam waktu sekian dan sekian. Tidak! Bertaqwalah kepada Allah semampumu. Kita hanya menunaikan kewajiban kita belajar, untuk bisa (lebih) paham quran, paham hadits. Untuk apa? Untuk bisa menjadikannya petunjuk dalam kehidupan kita. Tujuan akhir tentu keselamatan dunia dan akhirat. Dan insya Allah, belum sampai pada tahap “ngerti” pun, dalam setiap kedatangan kita di pertemuan belajarnya, Allah catat sebagai pahala – pahala menuntut ilmu, yang bahkan setara dengan jihad. Semuanya terjadi –insya Allah- jika niatnya benar.

Dan nikmatnya lagi : belajar Bahasa arab itu bisa langsung kita praktekkan. Tidak perlu jauh-jauh untuk praktek, ke negeri sebrang, atau ke lokasi wisata yang banyak wisman. Cukup stand by di rumah, 5 kali sehari, kita bisa langsung praktekkan untuk memahami bacaan sholat kita; dan berkomunikasi dengan Allah dalam sholat kita. Tak perlu juga susah mencari bacaan untuk latihan memahami bacaan; cukup ambil mushaf quran, silakan :  isinya Bahasa Arab semua. Semacam membaca surat cinta dari sang kekasih lah. Dan insya Allah, dengan kita belajar Bahasa Arab, akan juga lebih memudahkan kita dalam menghafal Alquran. Bukankah itu jua cita-cita kita?

Ya, itulah.. keindahan Bahasa Quran memang tidak bisa ditiru oleh Bahasa apapun, dan dibuat oleh siapapun; oleh penyair arab paling hebat sekalipun. Kedalaman maknanya pun yang paling paaaaassss/paling tepat menggambarkan “apa yang dimaksud” daripada Bahasa lain, yang sering sekali salah terpahami.

Istimewa! Itulah.. Bahasa yang Allah pilih sebagai petunjuk bagi umat manusia.

Belajarlah Bahasa Arab, dan rasakan kenikmatannya.. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)