curhatibu.com

Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu

Belajar sunnah itu butuh kesungguhan, tidak bisa sambilan. Nikmat sunnah akan kita dapatkan jika kita benar-benar mempelajari, mengamalkannya dengan sungguh-sungguh. Sempurnanya pengamalan sunnah itu tidak akan kita dapat jika kita tidak menjauhi bid'ah. Setan itu membisiki manusia selangkah demi selangkah, sedikit demi sedikit. Setan ingin mengajak manusia kepada neraka. Digoda sedikit demi sedikit untuk menyimpang dari sunnah rasul. Jangan main-main. 

Mengkaji adab bukanlah perkara kecil, ini perkara besar. Bahkan imam ibnul qoyyim menyatakan adab ini termasuk dalam agama. Dalam kitabnya, "Adab itu merupakan berkumpulnya semua perangai dan sifat kebaikan pada seorang hamba." Adab itu mahal. Para ulama belajar adab dulu baru ilmu. 

Hasan al bashri ditanya tentang adab, beliau menjawab, "Adab yangpaling bermanafaat adalah mempelajari agama, dan zuhud pada dunia, dan mengetahui hak Allah yang wajib kita penuhi" (memahami, bukan hanya belajar). Siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, dipahamkan tentang agama. Banyak orang ngaji, tidak paham agama. Seorang yang paham agama akan zuhud pada dunia. Tujuan hidup kita adalah surga, bukan dunia. Kita belajar, supaya masuk surga. Kita berdakwah, supaya masuk surga. Dunia lebih jelek dari bangkai kambing, tidak lebih berharga dari sayap nyamuk. Maka bodohlah orang yang sibuk dan tamak pada dunia. Seorang mukmin meninggalkan apa-apa yang tidak bermanfaat bagi akhiratnya. 

Ada banyak kitab adab yang disusun para ulama. Salah satunya pada kitab adab imam bukhori. 

Adab itu mencakup semuanya. Adab ini penting. Jika orang ingin bahagia, ia harus belajar adab. Adab menjadi tanda orang bahagia. Jika ia kurang adab, tanda orang tersebut celaka. 

Kata ibnul qoyyim, "Tentang adab seaseorang itu merupakan tanda seorang itu bahagia/menang/beruntung/sukses. JIka ia kurang adab, merupaka tanda ia orang yang celaka, dan binasa." Orang beradab itu pasti mendapat kebaikan dunia, dan pasti di akhirat. Tidaklah seorang terhalang dari kebaikan dunia akhirat, pasti dia kurang beradab. 

Adab kepada Allah
Adab kepada Rasul
Adab kepada makhluk

Adab itu disebut juga akhlak. Nabi diutus oleh Allah untuk memperbaiki/menyempurnakan akhlak. Nabi menganjurkan kita memiliki akhlak mulia. Allah itu mencintai akhlak yang mulia, akhlak yang tinggi, dan membenci akhlak yang rendah. Contoh akhlak mulia : mentauhidkan Allah, beribadah dengan benar, baik hubungan dengan orang tua, dermawan, ikhlas, sering membantu orang lain, bersungguh-sungguh mempelajari agamadll. Contoh akhlak rendah : berbuat kesyirikan, bidah, kikir, pemalas, penakut, dll. 

Adab kepada Allah sangat penting selalu dibahas dan dikaji. Mensucikan Allah, mengikhlaskan Allah, mentauhidkan Allah, takut hanya pada Allah, mengharap hanya pada Allah,dll. 

Adab kepada Rasulullah. Merupakan konsekuensi dari syahadat kita. Contoh adab : mengimani beliau sebagai nabi yang terakhir, yang diutus untuk seluruh manusia. Jika tidak beriman kepada nabi, pasti ia masuk neraka. Kita pun harus mencintai beliau, Rasulullah. Konsekuensi cinta kepada Rasulullah adalah dengan ittiba' kepada nya. Jauhi bidah. 

Adab kepada makhluk. 

Adab pertama adalah berbakti dan berbuat baik pada kedua orang tua. Ini merupakan jalan menuju surga. Katakan pada mereka perkataan yang baik. 

Adab lain taat kepada suami, bagi wanita. Wanita tidak perlu banyak kegiatan, kegiatan yang paling penting adalah mengurus suaminya, dan anak-anaknya. Ini surga bagi wanita. Jangan lebih sibuk kepada yang lain ketimbang suami dan anak. Wanita wajib taat bagaimanapun kondisi suaminya. Taat ini jalan wanita menuju surga. 

Menuntut ilmu merupakan ibadah. Perhatikan pula tazkiyatun nafs. Kita bersihkan hati dari kesombongan, kebanggaan, sifat angkuh, ujub, dengki/hasad pada orang, dan lainnya. Inilah. Setiap kita belajar, kita bersihkan hati kita. Bersihkan amal, bersihkan ahlakmu, bersihkan dirimu, pakailah baju sesuai dg sunnah rasul (tidak boleh isbal, dll)

Wajibnya kita mengikuti para sahabat, salafush shalih. Kita beragama menurut cara beragama mereka. Nabi pun mengatakan demikian. Nabi menyebutkan bahwa dengan mengikuti para sahabat, kita bisa masuk surga. 

Seorang muslim harus menghiasi diri dengan akhlak yang mulia, beradab dengan adab islam, menjaga kehormatan diri, berbuat santun, sabar, rendah hati, menerima kebenaran. 

Adab kepada karib kerabat dan tetangga. Berikan hak para kerabat, baru kemudian orang miskin. Membantu yang membutuhkan bantuan. Sedekah yang paling utama adalah kepada sanak kerabat yang memusuhi kita. Sedekah kepada orang miskin itu nilainya 1, sedekah pada kerabat nilainya 2 (sedekah + silah). Ajarkan mereka ilmu syari. Senyum salam sapa tatkala bertemu kepada mereka. Berbuat baik pada tetangga, sekalipun tetangga berbuat buruk. Mestinya, semakin kita ikut ngaji, semakin kita berbuat baik pada tetangga. Jilbab pun tak menghalangi kita bersalam sapa pada tetangga. Adab kita yang baik pada masyarakat akan membuat manusia pun suka dengan apa yang kita bawa (dakwahkan). 

Adab kepada guru/ustad/syeikh. Banyak murid yang tidak punya adab pada gurunya; seolah ia tak pernah mengambil ilmu dari gurunya tersebut. Minimal, kita memperbanyak doa untuk ustadz/guru kita, terus doakan mereka. Siapa yang berbuat baik padamu, balaslah kebaikannya. Jika kamu merasa belum mampu membalas kebaikannya, doakan dirinya, itu merupakan bentk balasan atas kebaikan orang tersebut. Apalagi, guru-guru kita. Kebaikan yang paling baik adalah kebaikan ilmu, karena dengannya orang tau islam, tauhid, sunnah, adab, dll. Gurulah yang telah mengajarkan kita kebaikan ilmu itu. Bahkan meskipun guru tersebut hanya mengajarkan 1 kebaikan saja, tetap harus kita balas, karena 1 kebaikan itu bisa membuka pintu kebaikan lain. 

Guru adalah orang tua dalam agama. Sehingga wajib kita hormati mereka. Orang yang tidak tau adab seperti ini adalah orang yang bodoh, jelek akhlaknya. 

Tidak boleh fanatik atau berlebih-lebihan pada guru. Namun, bagaimana kita menghormati guru menurut syariat yang benar. Bukan dengan membungkuk, sujud, cium tangan bolak balik untuk mendapat berkah, bahkan ada yang disuruh minum kobokan gurunya. Jangan menggibah guru. Sebarkan salam, sapa, datangi guru-guru kita. 

Adab terhadap perkara waktu. Banyak muslimin yang membuang waktunya sekedar jalan-jalan, main internet, dll yang tidak banyak manfaatnya. Padahal Allah telah mengingatkan bahwa manusia itu suka kerugian, kecuali orang beriman, beramal sholeh, berwasiat dalam kebenaran, dan kesabaran. Dua nikmat yang manusia banyak tertipu : sehat dan waktu luang. Gunakan waktu. Jika kita sudah menuntut ilmu, waktu itu menjadi lebih berharga daripada sekedar uang dan emas. Rugi kita jika tidak menggunakan waktu kita dengan baik. Tinggalkan yang tidak bermanfaat. 

Waktu itu ada 3 bagian : 
1. waktu yang telah berlalu -- tidak akan kembali, 
2. waktu yang sedang kita alami - menggunakannya dengan baik, untuk yang manfaat bagi kita, suami, istri, ortu, anak, kaum muslimin,  
3. waktu yang kita tunggu -- kita tidak tahu, apakah kita masih hidup atau sudah mati. Jangan tunda kerjaan kita. 

Kesalahan yang Wajib Kita Jauhi (sebagai thaolibul ilmu, apalagi sebagai dai)


  1. Iri/hasad pada orang lain. Antara pekerja dengan pekerja, pedagang dengan pedagang, penuntut ilmu dengan penuntut ilmu, 
  2. Berfatwa tanpa ilmu. Ditanya, jawab; padahal tidak punya dalil. Sangat berbahaya, dan merupakan dosa besar. Jika ditanya sesuatu, lalu kita tau, jawab. Jika tidak tau, jawab wallahu alam. 
  3. Sombong. 
  4. Fanatik kepada madzhab/guru/syeikh. Dalil yang kita ikuti, dengan tetap wajib menghormati guru kita. 
  5. Merasa alim/layak dalam berdakwah. Syarat dakwah itu harus punya ilmu. Banyak orang memberanikan diri berdakwah padahal tidak tahu apa-apa, tidak punya ilmu. Ilmu yang dimaksud adalah apa kata Allah, apa kata rasul, dan para sahabat. Berdakwah tanpa ilmu itu sama saja merusak. 
  6. Buruk sangka/su'udhon.
  7. Bertengkar / debat kusir. Jika ada orang yang sudah kita jelaskan dalilnya, lalu dia tetap tidak mau; tinggalkan saja. Ngapain meladeni. Banyak buku harus kita baca, banyak urusan kita urus. Karena jika kita jawab dengan aneka keterangan, ia akan mengeyel lagi dengan bantahan2nya. Sudah, tidak perlu diurusin. Ada orang menentang, wajar. Tugas kita menyampaikan saja.  
  8. Futur/lemah/malas/tidak semangat/tidak mau ngaji. Harus sungguh-sungguh menuntut ilmu, beramal sholeh, berdakwah, berbuat kebaikan, amar maruf nahi munkar. Mukmin yang kuat lebih dicintai Allah. Minta tolonglah kepada Allah, jangan lemah. Menuntut ilmu tidak boleh sambilan. Atas sesuatu yang maslahat, harus sungguh-sungguh. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)