curhatibu.com

TAFSIR SURAT AT TAKATSUR – PART 2

Hattaazur tumul maqaabir, “Sampai kalian ziarah kubur”
Allah Azza wa Jalla memakai kata zur tum. Apakah maksudnya sampai mereka berziarah kubur, atau sampai mereka mati?

Ada dua penafsiran yang disebutkan para ulama :

Pertama : sampai mereka mati (masuk ke dalam kubur). Orang-orang itu saking lalainya, tidak ada sesuatupun bisa menyetopnya kecuali kematian. Bukankah tidak sedikit manusia yang ambisi duniawinya begitu besar, hingga tak bisa dihentikan kecuali jika datang kematian padanya?. Sebagaimana hadits yang telah dibahas pertemuan sebelumnya, bahwa jika manusia diberi harta 2 lembah, maka pasti dia akan meminta lembah ketiga. Tidak ada yang bisa memenuhi perut bani Adam, kecuali tanah (kubur). Orang-orang tersebut baru merasa kenyang jika sudah makan tanah (kubur).

Mengapa Allah memakai kata Ziarah untuk mengungkapkan kematian? Ziarah artinya berkunjung. Yang namanya berkunjung itu pasti akan pulang. Nah, orang yang mati; apakah dia akan pulang? Bukankah orang yang meninggal tidak akan pulang lagi ke dunia?
Jawabnya adalah karena orang yang meninggal dikubur tak akan menetap selamanya di situ. Dia akan pulang, kehadirat Allah Swt, yaitu ketika hari kiamat. Allah berfirman dalam surat Al Adiyat ayat 9, “Tidakkah mereka tahu manakala apa yang ada di dalam kuburan itu dikeluarkan?”. Manusia akan dibangkitkan, dan dihisab amalnya. Dalam sebuah hadits, Rasul bersabda, “Sesungguhnya kuburan itu hanya merupakan awal perjalanan seseorang di alam akhirat.”
Kita menyadari kekeliruan orang-orang menyikapi orang yang sudah meninggal, “Sudah sampai pada peristirahatan terakhir”. Padahal, kuburan itu justru awal perjalanan! Setelah kuburan masih ada yang lainnya. Hati-hati. Jangan-jangan, istilah seperti ini diselipkan oleh orang-orang yang menginginkan muncul keraguan tentang hari pembalasan.

Kedua : sampai kalian berziarah kubur. Maksudnya : sampaipun kalian sedang ziarah kubur, kalian masih tetap lalai karena bermegah-megahan itu. Meskipun makna kedua ini dinilai lemah oleh sebagian ulama, tapi kita sadari hal ini memang benar. Banyak orang yang meskipun sudah berziarah, tetap tidak berpengaruh. Bahkan, orang sekarang justru banyak yang berbangga-bangga dengan kuburannya. Status sosial diukur dari mewahnya kuburan tersebut. Ada yang membeli kuburan seharga sekian puluh juta.

Ziarah kubur itu bermacam-macam. Konsepnya ada 2 : yang benar, dan yang salah.
Ziarah kubur yang benar adalah jika 1. Tujuannya mengingat akhirat. Nabi bersabda dalam hadits imam ibnu majah (shahih), “Berziarahlah kalian ke kuburan”. Mengapa? “Karena ziarah kubur itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat; 2. Tujuan kedua adalah untuk mendoakan ahli kubur, dalam HR Imam Muslim, Nabi mengajarkan kepada para sahabat untuk mengucapkan salam (doa) kepada ahli kubur dari kalangan muslimin dan mukminin; Tujuan ketiga adalah untuk meneladani rasul; rasul pernah bersabda, “Saya pernah melarang kalian ziarah kubur. Adapun sekarang, silakan ziarah kubur”.

Ziarah kubur yang salah, hukumnya terbagi jadi 2
Pertama, ziarah kubur yang bermuatan syirik. Contoh : ziarah yang bertujuan meminta-minta pada ahli kubur. Padahal, seharusnya kitalah yang mendoakan ahli kubur. Contoh yang lain : ziarah yang bertujuan nazar atau berkurban untuk ahli kubur; bukan untuk Allah.

Kedua, ziarah kubur yang hukumnya bid’ah. Contoh : ziarah kubur yang tujuannya untuk menjalankan ibadah-ibadah yang tidak dicontohkan oleh Nabi untuk dilakukan di kuburan. Misalnya ziarah kubur dengan tujuan untuk membaca qur’an. Yang jadi masalah bukan membaca qurannya, tapi yang jadi masalah adalah mengapa membacanya di kuburan. Rumah yang tidak dibacakan quran di dalamnya adalah seperti kuburan; sebaliknya maka kuburan itu bukan tempat membaca quran. Contoh lain : ziarah kubur karena ingin melaksanakan shalat di sana. Padahal rasul telah menegaskan, “Janganlah kalian duduk di atas kuburan, dan janganlah kalian shalat menghadap kuburan” (HR Muslim)

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)