curhatibu.com

Tafsir Surat Al Faatihah, oleh Ust Abi Makki – Bagian 2

Seandainya dikumpulkan makna surat al fatihah, lalu dari makna itu ditulis dalam sebuah tulisan tersebut, maka tidak akan kuat/diambil oleh 70 ekor unta isinya. Saking banyaknya makna/hikmah surat ini. (Sayyidina Ali)

Al fatihah : yang membuka makna al quran
Al fatihah : yang membuka setiap surat, bahkan setiap ayat dalam al quran. Ibarat puzzle, ada 1 bentuk puzzle yang bisa ditempel di mana saja.  Contoh : ada surat yang nyambung dengan surat berikutnya, yaitu al fiil dan al quraisy. Banyak juga surat yang tidak nyambung ayat akhirnya dengan ayat pertama surat berikutnya. Nah, kalau surat al fatihah; mau disandingkan dengan surat manapun, akan tetap nyambung.
Al fatihah : yang membuka shalat (membuka hubungan kita dengan Allah). Shalat belum terbentang jalannya kepada Allah sebelum kita membaca al fatihah. “Tidak sah shalat tanpa membaca surat al fatihah”.

Bismillahirrahmanirrahim (lambang ikhlas, pondasi semuanya)
Alhamdulillahirabbil ‘alamin (lambang aqidah, menyerahkan puji hanya pada Allah, dan Engkau yang mengurus kami)
Arrahmaanirrahim (lambang aqidah, asma’ wa shifat)
Maalikiyaumiddin (lambang aqidah)
Iyyaakana’budu wa iyyaka nasta’in (lambang ibadah)
Ihdihashshiratal mustaqim, Shiratalladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdubi’alaihim waladdzalim (lambang akhlaq/kurikulum/manhaj)
<<Yang dibicarakan Al Quran : aqidah, ibadah, akhlaq (tata cara)>>

Surat al fatihah dibagi 2 : setengah untuk Allah, setengah untuk hamba.
Surat Al fatihah adalah surat yang pertama kali turun dengan lengkap. Surat al alaq adalah surat yang pertama kali turun untuk menobatkan Muhammad Saw sebagai nabi. Surat al muddatsir adalah surat yang pertama kali turun untuk menobatkan Muhammad Saw sebagai rasul. Surat An Nashr adalah surat yang terakhir kali turun dengan lengkap.

Arrahmaanirrahim,
Apa beda arrahmanirrahim di awal dengan pada ayat ini? Allah mengurus sekalian alam dengan rasa cinta kasih sayangNya.
Ayat 1-3 : “Ya Allah, aku lakukan segala aktivitas di muka bumi ini semua dengan atas namaMu; maka curahkan cintaMu karena Engkau Maha Pengasih Penyayang. Segala puji bagi Engkau, karena Engkau yang telah mengurus semuanya dengan Kasih SayangMu; tidak dengan kebencian. “

Maalikiyaumiddin
Bahwa Allah adalah yang menguasai hari akhir (menguasai ku, mengetahuiku, kapan aku berakhir di dunia, menguasai akhir di yaumul barzah, yang menguasai akhir masyar, hisab, shirath, surga; dan Engkau mengetahui semua hal itu terhadap jiwa.)
Menurut tafsir : Engkaulah yang menguasai hari akhir. Kita meyakini adanya hari pembalasan. Biasanya ayat ini dikaitkan dengan tanda-tanda kiamat. 5 dari tanda kiamat (sekitar ada 130lebih) : manusia sudah tidak terpanggil dengan waktu shalat; amanah tidak terlaksanakan lagi; hukum menjadi lemah; orang berbuat salah bangga; jika para pemimpinnya khianat; pembaca quran sudah banyak berbuat fasik; riba banyak; zina banyak di mana-mana; dsb. Yang belum terjadi tinggal 10-15 tanda.

Sebuah hadits Qudsi :
Alhamdulillahirabbil ‘alamiin à Allah menjawab, “HambaKu telah memujiKu” (Allah bilang kepada MalaikatNya; maka saat shalat pastikan Allah membanggakan kita pada malaikatNya)
Arrahmanirrahim à “HambaKu telah mengagungkanKu”
Maalikiyaumiddin à “Hambaku telah memuliakankU”
Iyyakana’budu waiyyakasta’in à “Ini adalah untuk hambaKu dan untuk Aku setengahnya”
Umar bin Abdul Aziz saat melaksanakan shalat dan membaca al fatihah, berhenti/jedanya panjang. Kata Umar, “Aku merasakan kenikmatan jawaban Allah saat itu!”

Saat kita berdiri, adalah ibarat kita hidup di bumi ini, puji Allah Swt. Saat kita ruku’, adalah ibarat kita mati. Lihat bahwa kita akan wafat, maka agungkan nama Allah. Setelah wafat, kita akan dihidupkan lagi (I’tidal)à ketiga gerakan ini adalah untuk Allah. Sedang sujud, duduk di antara 2 sujud adalah gerakan untuk kita hamba Allah. Saat sujud, adalah saat kita bisa meminta kepada Allah.; karena itu adalah waktu yang sangat mustajab.

Iyyakana’budu waiyyakasta’in. Hanya kepada Engkau kami beribadah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Dari 104 mushaf diringkas jadi injil, taurat, zabur, quran. Lalu diringkas jadi surat al fatihah. Lalu diringkas lagi jadi Iyyakana’budu waiyyaka nasta’in. Kalimat ini adalah kalimat yang ditugaskan kepada para Nabi untuk disampaikan kepada umat manusia. Iyyakana’budu adalah lambang dari kalimat Laa ilaa ha illallah. 

Waiyyaka nasta’in adalah lambang dari laa haulaa walaa quwwata ila billahilladzim (tiada ada daya upaya kecuali dari Allah Swt)
Ihdihashshiratal mustaqim, Shiratalladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdubi’alaihim waladdzalim (berikanlah kami jalan yang lurus; yaitu jalan yang Engkau beri kenikmatan kepada mereka. Bukan jalan yang Engkau murkai / Yahudi, dan bukan pula jalan dzalim/nasrani)

-Setelah Al fatihah, ada surat al baqarah (yang banyak menceritakan bangsa Yahudi/Bani Israil); lalu setelah itu ada surat ali imran (yang banyak menceritakan kaum nabi Isa). –

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)