(http://www.salingsapa.com/tv/video/detail/399/tafsir-surat-al-faathihah-masjid-at-taqwa-10-1-14.html)
“Saat mendengar ayat suci Al
Quran; lupakan pikiran siapa yang membacanya; tapi rasakan saja nikmatnya
pembicaraan kalimat Allah” kata Ja’far Ash shodiq. Tidak ada perbedaan dan
perbedaan sedikitpun dari al quran yang dibaca dari jaman rasul sampai saat ini
yang kita baca. Yang menjadikan berbeda bisa jadi hanyalah si pembacanya
(efeknya berbeda berdasarkan ketaqwaan hati si pembaca).
Apabila ingin membaca Al Quran,
mintalah perlindungan kepada Allah dari syetan yang terkutuk. Ini adalah
perintah Allah dalam Al Quran.
A’udzu billah :
berlindung kepada Allah. Yang namanya berlindung itu kita dekat dengan yang
melindungi kita. Seperti kita berlindung dari hujan dengan payung. Maka, ketika
kita mengatakan a’udzu billah, harus kita yakinkan dan ikrarkan bahwa kita
sedang dekat dengan Allah, dan kita minta Allah untuk melindungi kita. Mintalah
perlindungan setiap saat. “Ya Allah, jauhkanlah aku dari api neraka” 3x; “Ya
Allah, masukkanlah aku ke dalam surgaMu, jadikanlah aku ahli surga” 3x à dijawab oleh api
neraka dan surga langsung sesuai permintaan.
SEKILAS
TENTANG AL FATIHAH
Dalam tafsir ibnu katsir, disebutkan bahwa
surat ini adalah surat makiyah (turun sebelum Rasul hijrah, dan turunnya di
Mekah). Surat ini turun urutan ke-5, dan turun pada 1 waktu yang sama. Ada yang
mengatakan ini surat yang pertama turun secara lengkap; sedang dalam pendapat
lain yang turun pertama lengkap adalah surat Qalam.
Jumlah kata
dalam surat al fatihah adalah 29 kata (kalimah).
Jumlah huruf
dalam surat al fatihah adalah 142 huruf
Bukankah setiap huruf al quran yang dibaca
memberikan 10 kebaikan (rahmat)? Maka berapa rahmat yang kita dapat dengan
membaca 1 kali surat Al Fatihah : 142x10 = 1420 kasih sayang Allah diberikan
kepada kita.
Jika kita
membaca Al Quran hanya terjemahannya saja, maka kita tidak akan mendapat pahala
huruf al qurannya. Maka, ketika menyampaikan ayat Al Qur’an, adabnya adalah
membacakan ayatnya, bukan sekedar terjemahannya, atau sekedar nomor surat dan
ayat. Bacalah ayatnya, suratnya, bacakan; baru terjemah atau tafsirnya.
Surat al
fatihah sering disebut sebagai umul kitab, umul quran. Berdasarkan hadits
Rasulullah Saw, diriwayatkan oleh Sa’id Ibnu Mu’alla saat shalat, Rasul
bertanya kepada Sa’id, “Wahai sa’id, maukah engkau aku beri tahu satu surat yang
paling agung untuk dibaca?” à rasul
membacakan surat tersebut. Surat Al Fatihah : a’dhamush surah (surat yang
paling agung). Lebih agung dari Al Baqarah? Ya.
Mengapa
dikatakan umul kitab? Karena semua yang ada dalam surat al quran itu
rangkumannya ada di al faatihah.
Mengapa disebut al faatihah?
1.
Imam Al Bukhari mengatakan, “Karena begitu dibuka
insya Allah yang tertulis pertama adalah surat tersebut”
2.
Imam al Bukhari juga mengatakan, al fatih. Ibarat
kunci di rumah kita, tidak akan sama antara pintu depan, pintu kamar, pintu
belakang, dll. Tapi kadangkala kita menemukan 1 kunci yang tidak dapat membuka
pintu manapun. Ini namanya kunci yang belum dapat membuka. Sedangkan, kunci
yang sifatnya dapat membuka namanya Al Fatih. Seperti
petugas hotel yang punya 1 master-key yang bisa membuka semua pintu,
begitu pula al fatihah yang bisa membuka kunci-kunci pada surat yang lain;
membuka apapun yang tertutup. Maka, al faatihah ini kita baca selalu
setiap kita shalat. Sab’atun matsaani ( tujuh yang diulang-ulang).
Ayat 1 الرَّحِيمِ الرَّحْمـَنِ اللّهِ بِسْمِ Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang
Iqra’ : Kita kembali dulu
ke belakang, surat yang pertama kali turun di jabal Nuur, yaitu Surat Al Alaq.
Yaitu saat Malaikat Jibril menyuruh Nabi Muhammad iqra’. Malaikat Jibril tidak
hanya menyuruh Nabi sekedar membaca sebuah tulisan; melainkan makna Iqra’
adalah Bacalah, pahamilah, jagalah, kerjakanlah.
Bismirabbikalladzi khalaq
: dengan namanya Rabbmu yang telah menciptakan
Kholaqal insana min ‘alaq
: yang telah menciptakanmu dari sesuatu yang bergantung (zigot)
“Bismillahirrahmanirrahim” adalah
PENJELMAAN (rangkuman/pelaksanaan) surat al alaq 1-5 tersebut. Bacalah
dengan nama rabbmu yang telah menciptakanmu dengan cinta dan kasih sayang, yang
telah mengajarkamu atas hal-hal yang tidak kita ketahui; maka kita mengatakan, “Ya
Allah, aku akan membaca atas namaMu yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang” à
Bismillahirrahmanirrahim. Jadi, bisa dikatakan bahwa arti dari Basmallah ini
adalah iqra’ bismirabbikalladzi khalaq, dst.
Bacalah, pelajari, telaahi segala
apa yang ada di bumi ini; tapi ATAS NAMA ALLAH. Dalam ayat ini juga ditanamkan
terkait keikhlasan, bahwa apa yang dilakukan harus dengan nama Allah.
Apa yang kalian tahu
bismillahirrahmanirrahim? Kata seorang Guru kami (Guru Ust Abi Makki), “Demi
Allah, adek saya, istrinya jika disuruh suaminya selalu mengatakan
bismillahirrahmanirrahim sebelum/sembari bergerak”. Kenapa harus bismillah? “Karena
dengan bismillah, apapun dikerjakan karena Allah. Saya taat kepadamu suamiku,
hanya karena Allah memerintahkanku taat padamu.” Si suami ingin memberikan
pelajaran kepada istri, suatu sore datang suami dari kantor, lalu menyuruh
istrinya menyimpan dompetnya. Diintipnya si istri, di mana menyimpan dompet
itu. Lalu suami dengan sengaja menyuruh istri untuk membuatkan kopi, kue, dsb;
supaya istrinya agak lama di dapur. Sang suami pun ‘mengerjain istri’ mengambil
dompetnya dan ditaruhnya di mobil. Lalu sang suami memanggil istrinya, dengan
sengaja menyuruh istrinya mengambil kembali dompetnya. Dengan ketawa-ketawa
sang suami. Tetapi, sang istri datang dengan membawa dompet itu. Subhanallah.
Terkadang kita melalaikan basmallah. Karena apapun kita hidup di dunia ini pada
hakekatnya adalah karena Allah.
Arrahmanirrahim : Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Mengapa harus Arrahmanirrahim?
Allah ingin memperkenalkan kepada kita 2 sifatnya. Ar rahmah : pengasih, ar
rahim : penyayang. Ada yang dikasih Allah, ada yang disayang Allah. Kita sudah
sangat banyak dikasih oleh Allah, sampai kita tidak pernah bisa menghitung
nikmat Allah yang telah diberi kepada kita. Allah saat mengasih, tidak pernah
pilih kasih; bahkan untuk orang kafir sekalipun. Sifat Ar Rahman itu adalah
untuk semua makhluk Allah. Nah, Ar Rahim (sayang) diberikan di dunia hanya 1;
sedang 99 sayang diberikan di akhirat. Satu sayang untuk semua makhluk Allah
(orang tua mencintai anaknya, binatang
saling mencintai, dll), dan yang 99 hanya untuk orang-orang mukmin. Jadi,
banyak orang mukmin/at yang masuk surga tanpa tahu apa amalan yang
menghantarkannya ke surga; ini karena adanya 99 rahim Allah.
Ayat – 2 الْعَالَمِينَ رَبِّ للّهِ لْحَمْدُ ا Alhamdulillahirabbil ‘alamin
Mengapa harus menyebut nama
Allah, dan menyebut Allah yang Maha Pengasih Maha Penyayang? Karena Segala Puji
hanya bagi Allah, Tuhan Sekalian Alam.
Mengapa ayat kedua ini demikian?
Karena Allah tahu bahwa manusia itu banyak yang gila pujian. Seneng dipuji wajar,
tapi kalau sampai melakukan segala cara hanya untuk mendapat pujian sangat
tidak benar. Maka, Allah ‘mengatakan’ bahwa percuma manusia dapat pujian,
karena Segala Puji hanya Bagi Allah.
Ingatkah kita pada iblis? Ia gila
pujian, menjadi sombong, merasa dirinya lebih baik daripada Adam (ana khairum
minhu).
“Wahai manusia, segala puji itu
milik Aku. Anda dilahirkan tidak punya apa-apa. Dilahirkan tidak punya apa-apa.
Semuanya akan kembali apdaku. Hiduplah biasa saja, santai saja. Karena seluruh
kehancuran banyak diawali dari kegilaan pujian”
Assalamu'alaikum.. Syukron jazakallah.. gak sengaja nemu ini sambil dengerin kajian beliau.. sebelum mau nulis dan cari bahan lengkapnya eh dah ketemu lengkap catatan ini.
ReplyDeleteSyukron jazakallah khoiron katsiron akh..