curhatibu.com

-satu kata pagi ini : Rindu-

-satu kata untuk pagi ini : Rindu-

Ketika genap satu tujuan dilingkup dalam sebuah kebersamaan, maka ia ternyata mudah berujung kerinduan. Entahlah, meski hanya sekedar bertatap wajah sejenak, atau sapa-an sederhana namun bermakna. Ah, terlampau indah untuk disampai dengan kata. Karena ia-nya lebih layak dibersamai dengan pertemuan jiwa. Jiwa yang menuliskan rangkaian huruf, berujung satu arti -Rindu-

Kau tahu, sungguh mata tak pernah bisa menipu. Benarlah kata orang-orang, mata jendela hati. Begitulah ia, tak bisa menyembunyikan maksud si empunya perasaan. Ada pancaran rindu terlihat. Ada cemerlangnya cahaya cinta terpancar. Ya, rindu, cinta, sayang, dan aneka kata sejenisnya. 

Kau tahu, entah sebenarnya perasaan hati yang mengada-ada, atau memang demikian adanya, tapi terkadang tak ada alasan yang harus dirancang untuk satu keinginan bertemu. Meski seringnya, mencari-cari alasan  untuk l satu pertemuan tercipta. Tak apa. Semua (lagi-lagi) berujung, -aku rindu- ,itu saja.

sahabat
Sebagaimana denganmu dan sahabat lainnya. Demikianlah rindu itu. 

Kata seorang kawan di STAN, "Rindu itu sederhana obatnya, hanya perlu bertemu-bersitatap atau bercakap via sambungan udara atau berdoa dalam sujud panjang untuk mereka yang dirindukan. Meski terkadang kesempatan hanya memberi kita pilihan terakhir, itu sama sekali tak buruk, hanya tak mudah"

Pernah tidak merasakan bahwa kerinduan itu seperti sambungan telepon. Perasaan rindu kita pada seseorang, seolah jaringan yang tersambungkan. Hingga seringnya, kala hati berucap, "Sudah lama ya aku tidak bertemu dengannya...", dia -yang dimaksud- mengirimkan pesan singkat. Entah pesan kerinduan, atau pesan yang lainnya. Tak jarang juga, rasa yang ada adalah sama. Ya sama sama rindu. 

Hm.. Alangkah indahnya rindu itu. Semakin sempurna, jika alasan kerinduan itu karena Illahi. Bukan alasan duniawi tak berujung kebaikan. Tapi, tak apa juga lah selama tak berakhir dengan keburukan. Ya, indah jika kerinduan itu karena Allah. Kerinduan melakukan satu dua aktivitas pengingat kebaikan. Kerinduan atas dzikir bersama mengingat Allah. Kerinduan atas perjalanan bersama di jalan Allah. Kerinduan atas ikhtiar meraih sebuah kelayakan mendapat ridhaNya, dan sebagainya. Indah, rindu yang demikian. Dan semakin menakjubkan dekap indahnya jika kemudian keduanya saling menggenggam jemari, lalu bersenandung doa.

sahabat
"Sesungguhnya Engkau tahu, bahwa hati ini tlah berpadu. Berhimpun dalam naungan cintaMu. Bertemu dalam ketaatan, bersatu dalam perjuangan, menegakkan syariat dalam kehidupan. Kuatkanlah ikatannya, kekalkanlah cintany, tunjukilah jalan-jalannya. Terangilah dengan cahayaMu yang tiada pernah padam. Ya Rabbi bimbinglah kami." 

--- entah sudah kali keberapa mencantumkan syair doa ini. Namun, tak pernah aku bosan dibuatnya. Semoga tak pernah bosan pula kita menyenandungkannya. ---

1 comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)