curhatibu.com

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa


“Dia bukan hanya hebat. Bukan hanya pahlawan. Dia juga melahirkan banyak pahlawan. Dia tidak hanya menjadi sesuatu. Dia juga menjadikan orang lain di sekitarnya sesuatu.” – dikutip dari buku Mencari Pahlawan Indonesia

Mengawali setiap pertemuan yang sepertinya sudah bertahun lalu tak  lagi berjumpa.

Yang ku tahu, ia nya masih tetap di sana. Setia. Setia dengan nikmat berbagi ilmu.

Yang ku tahu, ia nya masih tetap ikhlas…ikhlas dalam kesabarannya mendidik manusia masa depan pembangun peradaban.

Ia nya, masih terus senyum. Ah, ku rindu senyuman itu. Senyum lembut, yang menenangkanku. Senyum tenang, yang menguatkan optimisku. Senyum tulus, yang tersampai pada hatiku, seolah menyapa bahwa sedemikian besar cinta untuk anak didikmu.

Ia nya, suatu saat kudapati berwajah lelah. Ekspresinya berubah, seolah beban setumpuk diberikan padanya. Namun nyatanya, ceria segera dia tampakkan, karena ia menyadar bahwa akan bertegur sapa kembali denganku, dan kawan sekelasku. Ah, itu kekuatannya… Senyum selalu tertampak. Meski gurat lelah dan masalah tak pernah sepi menghampirinya.

Ia nya, masih mengajarkan apa yang ia tahu. Semuanya. Tak pernah ada ketakutan bahwa sang murid lebih berhasil dari-nya, yang telah berpuluh tahun mengabdi di tempat dan jabatan yang sama. Tak pernah ada ketakutan itu. Karena itulah jiwanya. Jiwa kepahlawanannya, pahlawan pencetak para pahlawan. Sungguh luar biasa kedudukannya…


Pernah ku lihat lelah di bola matamu, namun senyum selalu hiasi dirimu
Meredam bara emosiku yang menggebu, tak pedulimu padahal baik bagiku
Kau buka mata dan hatiku yang membeku, ku genggam dunia dengan memahami ilmu
Dalam tertatih kau tak pernah meninggalkanku, dengan sabarmu ku tau yang ku tak tahu
Engkau guruku, apa kabarmu…? Walau di mana berada semoga berjuta doa untukmu selamanya
Ajari ku kepakkan sayap tuk terbang menuju langit tinggi meraih bintang
Kau slalu ku kenang
Seluruh pengabdian yang engkau beri, meski kucoba dengan sepenuh hati tak akan terganti
Terima kasih, oh Guruku,, kau selalu jadi pahlawanku…(*)

Ini adalah lirik yang indah, sekedar membantu menyampaikan apa yang ingin kusampai.. meski tak seindah yang semestinya ingin ku nyatakan…
Semoga mewakili apa-apa yang ada pada benak murid-murid yang kau cintai…
Karena demikian kami mencintaimu, wahai Bapak/Ibu guruku…

Atas setiap huruf yang terlatihkan,
Atas setiap kata yang menjadi ucapan teladan,
Setiap kalimat yang menjadi pesan kebaikan,
Dan setiap ilmu yang menjadi kesan amal,

Semoga setiap tetes tinta ilmu yang kau ajarkan,
dan tetes keringat berlabuh doa yang tak sadar membasahkan,
dan setiap butiran air mata yang menjadi penguat kesabaran,
semoga mendapat balasan terbaik dari Allah Swt… dan balasan surga di sana…

“Ribuan langkah kau tapaki, pelosok negeri kau sambangi
Tanpa kenal lelah jemu, sampaikan firman Tuhanmu
Terik matahari tak surutkan langkahmu
Deru hujan badai tak lunturkan azzammu
Raga nan terluka tak jelikan nyalimu
Fatamorgana dunia tak silaukan pandangmu
Semua makhluk bertasbih panjatkan ampun bagimu
Semua makhluk berdoa limpahkan rahmat bagimu” (**)

Dari seorang muridmu, yang sedang belajar, dan akan terus belajar
Berharap menjadi pembelajar yang akan terus berjuang demi kebaikan dan perbaikan peradaban
Kusampaikan maaf atas tak berdayanya diri membalas jasamu, bahkan untuk sekedar sapa singkat sebuah pertemuan. Namun, semoga doaku tersampaikan pada Ar Rahman, untuk keberkahan kehidupanmu, bapak/ibu Guruku… Semoga Allah membalas setiap kebajikan dengan yang lebih baik…


Selamat hari guru….untuk siapa saja, yang telah mengajarkan kebaikan... ^^

Windy Anita Sari
 nb:(*) Guruku, karya harris shafiq (**) Sang Murabbi, karya Izziz 

-----------------------------------------------------------
(repost lagi... sudah pernah diposting di fb saya, dan di blog ini juga. Tapi udah lamaaaaa! Makanya di-refresh lagi:p

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)