curhatibu.com

Hari ini, ke Tempat Umi:)

Ada nuansa baru. 

"Ini sederhana. Ya, lingkungan yang sederhana. Belajar hidup di lingkungan sederhana seperti ini." begitu jelasnya sore itu. Aku yang duduk diboncengannya mengangguk-angguk saja. 

Ya, aku baru saja berkunjung ke tempat umi. Ke rumah umi. Ehem. Lingkungan yang tidak akan pernah kutemui di Jakarta. Bahkan, di rumahku sekalipun. Ia-nya dekat dengan sawah. Samping kanan kiri depan belakang, ada saja pohon-pohonan yang menumbuhi. Entah itu ilalang yang iseng bertengger di sana, atau pepohonan yang memang sengaja ditanam. 

Ah, senang, tiap musim mangga, pasti ada saja yang dibagikan. Begitu sih, kata umi. Meskipun belum pernah mendapat 'asupan' mangga kiriman dari beliau. Eh, tapi, mungkin dulu pernah juga dibagi. Lupa. Atau, seperti tadi, ada jagung dan pisang dihidangkan. Jagung itu sudah diolah menjadi makhluk bernama pia-pia. Enak. Pisangnya, disaji asli. Tanpa diolah. Tapi, ya namanya juga pisang. Mau begitu aja pun tetap enak. Apalagi pisang sobo kentang. Begitu namanya. Hehe... banyak kata asing ya? Maklum, ini memang di daerah Jawa Tengah, di sebuah kabupaten paling 'tua', dan di desa yang pinggiran kali pun masih dipepeti. 

Sehari-harinya mengajar ngaji. Setidaknya, bisa melanjutkan cita yang terpotong sejenak. Tapi, insyaAllah, harapan untuk keberlanjutan 'jariyah' yang telah ditanam bisa terus mengalir dengan adanya umi. Hmm.. That's good choice i think! Ya, disela yang semestinya sudah berdiam tenang dengan dialog mengalir di antara keduanya. Hanya berganti person, subjek. Dan berharap, umi mampu menemani kekosongan yang ada. Tetap mampu membimbing, menasehati, sebagaimana yang dirasakan dulu. 

Aku senang, aku lega. Tak lagi peduli dengan kata orang. Karena mereka, orang-orang di sebelah kanan kiri rumah itu, terlalu sering mempermasalahkan sesuatu yang sebenarnya diperbolehkan, tidak dilarang, tidak diharamkan. Tapi masalahnya, mereka sering memudahkan sesuatu yang merupakan kewajiban. Ah, suka terbalik-balik. Bagaimanapun, aku bersyukur. Bersyukur karena Allah telah berbaik hati memberi kami kepahaman atas satu demi satu hal yang memang seharusnya dimengerti. Semoga kami akan terus belajar. 

"Jangan lupa, nanti sering-sering main ke sini kalau pulang ya!"
"Ini rumahnya jadi tempat pernghafal Al Qur'an aja ya... Semoga menjadi jariyah beliau!"

Buat yang baca ini, mohon doanya. Semoga setiap niat baik, setiap amal baik diterima dan disempurnakan oleh Allah, atas segala retak-retak yang terjadi di dalamnya. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)