curhatibu.com

Bahaya Riya!!!

  1. #Riya adalah perkara yang hampir selalu menyapa hati-hati manusia yang sedang berusaha untuk ikhlas. Inilah yang dilakukan syetan, mengupayakan ibadah manusia tidak diterima Allah.
  2. Peringatan ini telah tertulis dalam surat Al Ma’aun, “celaka yang lalai shalatnya.” Dan yang #Riya dalam shalatnya. #Riya merupakan cirri orang munafik. Orang munafik jika berdiri shalat ingin dilihat manusia.
  3. Syarat diterimanya amal : Dalam surat Al Kahfi, “Siapa yang mengharap bertemu dengan Rabbnya, hendaklah beramal shaleh, dan jangan mempersekutukan Allah dalam ibadah”. Tafsir ibnu katsir menyatakan tentang ayat ini bahwa ada 2 syarat diterimanya amal, “Ikhlas, dan sesuai syariat”
  4. Syirik kecil lebih dikhawatirkan Rasulullah daripada fitnah dajjal. Syirik kecil = #Riya’.
  5. Allah berkata pada hari kiamat kepada orang-orang yang #Riya’, “Pergilah kalian kepada orang-orang yang kalian harapkan pujiannya di dunia. Kemudian  lihat, apakah mereka bisa memberimu pahala, atau menghindarkanmu dari api neraka”.
  6. #Riya’ berasal dari kata ru’yah = penglihatan; Sum’ah = Sama' = pendengaran
  7. Orang yang #Riya mengharapkan keuntungan dari orang yang diharapkan melihat mereka.
  8. Kita harus tahu bahwa #RIYA ADA BEBERAPA MACAM. #RIYA’ DALAM AGAMA SERTA DUNIA.
  9. Pertama : #Riya memperlihatkan badannya. Dalam masalah agama, ia memperlihatkan kurus. Supaya terlihat suka berpuasa, mata terlihat lelah, dsb. Dalam masalah dunia, ia memperlihatkan bagusnya badannya.
  10. Kedua : #Riya dari sisi pakaian (penampilan). Berjalan menunduk, sengaja menghitam-hitamkan jidat, memakai pakaian yang kasar (menunjukkan kezuhudan), memakai pakaian ulama, mencari tempat di sisi orang shaleh, supaya terlihat shaleh.
  11. Ketiga : #Riya dengan ucapan. Sering kali menghampiri para penceramah dan khatib. Memperlihatkan kemahiran, keluasan ilmu, kefasihan, dsb, agar orang-orang memuji dirinya.
  12. Keempat : #Riya dengan amal. Memperlihatkan shalat yang panjang, ruku, khusyu’, sedekah, dsb.
  13. Kelima : #Riya dengan teman-teman yang berkunjung. Seseorang merasa bangga kalau yang mengunjungi dirinya adalah para umara, asatidzah, dsb. Atau ustadz merasa #Riya jika ada orang-orang yang mengunjungi dirinya untuk mengajar, dsb. #Riya dengan banyaknya guru.
  14. #Riya itu membatalkan amal, karena ia mempersekutukan Allah Swt.
  15. Mari berdoa, “Ya Allah jadikan amalku semuanya shaleh, dan semuanya ikhlas mengharapkan wajahMu”
  16. Berdoa lagi, “Ya Allah, aku berlindung padaMu dari mempersekutukan Engkau atas sesuatu yang ku ketahui dan yang tidak aku ketahui”
  17. Sekarang, TINGKATAN #RIYA’
  18. Pertama : Keinginan beribadah sama sekali tidak mengharapkan pahala. Karena hatinya tidak beriman pada Allah atau pada hari akhirat. Hanya pujian, penghormatan manusia yang diharapkan. Contoh : Shalat jika di hadapan orang saja. --- sikap orang munafik.
  19. Kedua : Mengharap pahala, tapi lemah sekali. Yang lebih besar harapannya adalah terhadap pujian. Allah sangat membenci tingkatan ini. Karena seakan dunia segala-galanya bagi dia.
  20. Ketiga : Harapan atas pahala dan pujian dari manusia itu sama.
  21. Keempat : Tidak dipuji tetap ibadah, bertambah semangat ketika dipuji. Hal ini masih termasuk kategori #Riya.
  22. Oh ya, terkait klasifikasinya. #Riya ada yang tampak dan tersembunyi. 
  23. #Riya yang tampak adalah #Riya yang mendorong seseorang melakukan amal ibadah. Contoh : pergi ke masjid untuk mendapat suara pemilu. 
  24. #Riya yang tersembunyi adalah riya yang tidak mendorong seseorang melakukan sesuatu, tapi hal itu memperingan amal karena adanya pujian. Contoh : jika sendirian ia sangat berat melawan nafsu untuk shalat tahajud, tapi ketika ada tamu datang ke rumahnya, ia jadi mudah bangun malam. 
  25. Yang lebih tersembunyi lagi : Tidak mengharap manusia, dan tidak juga memperingan amal, melainkan ada di hati. Yaitu dia merasa gembira ketika orang tahu ketaatan dia. Contoh : ia shalat dengan ikhlas, tapi di pagi harinya saat ada orang tau dia tahajud, ia merasa gembira.
  26. “Berapa banyak hamba yang melakukan ibadah dengan ikhlas, bahkan benci dipuji orang, tapi jika orang tahu amalan dia, ia merasa gembira/senang” – #Riya yang sangat tersembunyi sekali. Kalau bukan hatinya mengharapkan manusia, maka ia tak akan gembira orang mengetahui amalnya. Dan dia akan berusaha bagaimana amalnya tidak diketahui oleh orang lain.
  27. “Siapa yang meninggalkan ibadah karena takut #Riya, maka ia sebenarnya #Riya juga” – ini menjadi jebakan syetan juga. Maka, hati-hati lah.
  28. QA : Jika ada teman yang menanyakan amalan kita, apa yang dilakukan? – ini adalah pertanyaan yang tidak disukai. Karena tidak bermanfaat. Seringkali pertanyaan seperti ini menjerumuskan orang tersebut kepada #Riya. Lebih baik menanyakan hal-hal terkait fiqh, dsb. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)