Renungan Malam

"Maka, tinggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untukmu..."

Mengapa? Karena waktu 24 jam terlalu sempit untuk sekedar melakukan pekerjaan yang tanpa manfaat, tanpa hasil. Apalagi sekedar untuk kepentingan dunia.

"Rabb, berikan kami petunjukMu, agar kami senantiasa berada dalam petunjukMu. Agar senantiasa kami berada dalam iman padaMu. Tak berdaya diri ini tanpa hidayahMu..."

Sering, sangat sering kita dihadapkan pada godaan berbuat sia-sia. Dihadapkan, atau bahkan ada yang dipaksakan demikian.

Lagi-lagi ini terkait, hati manusia yang sesungguhnya tak bisa berbohong. Pernah mencoba mendengar nurani, kala kita melakukan hal yang tak berguna? Apakah ia setuju, berteriak, atau meronta? Mungkin ada yang biasa saja, dan mencari alasan untuk membenarkan apa yang dilakukan. Padahal sesungguhnya, hati meronta. Sungguh. Jika hati masih diliput iman. Dan iman butuh ilmu, untuk kita paham apa yang Allah inginkan.

Semuanya.. Maka bersyukur, jika kita berada di dalam komunitas para pecinta. Pecinta siapa? Orang-orang yang mencintai Allah. Orang-orang yang tak ingin menggantikan urutan prioritas cinta itu pada yang lain. Orang-orang yang mengabdi sepenuhnya ada Illahi.

Sungguh, semestinya malu, menuliskan ini. Sedang diri, belum paham benar tentang semua itu. Cinta kemudian tergoda beralih pada dunia, hingga akhirnya, akhirat dikalahkan. Berganti dunia yang penuh kesemuan. Ah, pintar sekali syetan menyesatkan. Mulanya, prakata-prakata ringan, bujuk rayu indah. "Ah, tak apa lah.." Kemudian, sedikit, demi sedikit. Merasa nyaman dengan kondisi pelanggaran. Hingga kemudian, hati sudah berani berkata, "Hai, ini yang benar, kalian yang salah. kalian yang aneh!".

"Memang akan datang makhluk asing di antara orang-orang yang bermaksiat. Dan ia dianggap asing karena ia menyampaikan kebenaran, yang telah dianggap salah oleh golongan tersebut"

Heu... Ya muqallibal qulluub.. Tetapkan hati ini dalam iman kepadaMu... Selalu.. Hingga nanti di akhirnya.. :'(