curhatibu.com

Menikmati Lelah

Seringnya aku keheranan. Mereka orang yang seolah tidak punya lelah. Ehm, bukan! Mereka orang yang kelelahan. Tapi, mereka menikmati lelah itu. Kalau mereka tak merasakan lelah, artinya, mereka tidak berbuat apa-apa. Atau mereka hanya duduk-duduk, bersantai, bertelekan bantal. Tapi masih di dunia. Bukan di akhirat. Maka kemudian, mereka berlelah-lelah di sini. Menunda santai istirahat nanti saja, di surga. 
Ah, impian mereka tak semata menggapai dunia. Mereka ingin akhirat, dengan tanpa melupakan dunia. Mereka banting tulang mati-matian untuk bisa hidup bahagia di akhirat. Jika lelah? "Nantilah istirahatnya. Toh, Saya menikmati peluh ini sebagai tapak demi tapak menuju surgaNya".

Aku jadi teringat dengan perkataan Ust. Rahmat Abdullah, "Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai. Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari." 

Hmm..sepertinya, beliau sangat menikmati. Bahkan lelah dan tercabiknya diri, menjadi satu kebahagiaan. Karena keabadian di akhirat yang dicari. 

Ah, aku tak tahu. Bahkan, kelelahan yang kita rasakan, hanya karena memikirkan diri sendiri, kebahagiaan dan kecukupan diri. Itupun, orientasinya dunia. Merelakan tidak tidur untuk pekerjaan duniawi. Merelakan sekian milyar uang untuk pendidikan hedonisme belaka. Dan seterusnya. Sedang, akhirat hanya menempati porsi yang diingat kala kerugian dagang datang, lalu hutang menggelanyuti sekian triliun. Belum lagi, sakit mulai menjangkit akibat makanan siap saji ratusan ribu per porsi makan tiap kali nya. 

Heu.. Rupanya, kita belum benar-benar memahami, bahwa dunia hanyalah ujian. Maka akan nampak, mana yang lebih baik amalnya, dan layak ditetapkan dalam kebahagiaan sejati. Yaitu di surgaNya nanti. 

"Rabbana taqabbal minna, innaka antassamii'un 'alim... Rabbana waj'alna muslimaini laka wamindzurriyyatinaa ummatammuslimatallak. wa arina manaasikanaa watub 'alaina. Innaka antattawwaaburrahim. Rabbana wab'ats fiihim rasuulamminhum yatlu 'alaim aayaatika wa yu'allimuhumul kitaaba wal hikmata wayuzakkiihim. Innaka antal 'aziizul hakiim..."

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)