curhatibu.com

Maka, saya mencari. Kita berbagi. Mereka memberi. Kalian? Menasehati. Ah, itu indah...


Maka, sepertinya sayang, jika satu perjalanan (panjang atau pendek) hanya untuk satu kata pertemuan. Yang tanpa makna, tanpa kesan, tanpa pesan kebaikan, dan tanpa pesan perubahan. Ke-empat hal itu, tidak selamanya tersampai lewat kata. Bisa melalui sikap, perhatian, tatapan mata, sandaran bahu, atau bahkan hanya dari geraknya. 

Maka, jika belum bisa membagi semuanya itu, tidak ada salahnya gemar mencari. Ya, kan kalau belum punya, tak bisa membagi. Ya kita cari dulu. Isi hati. Isi motivasi. Isi semangat. Isi sehat. Isi manfaat. Jangan lupa, buang penat. buang bosan. Buang keluh juga. Buang ke-sia-an. Buang kekosongan. Dan sebagainya, bisa lah menambah sendiri. 





Maka, saya mencari. Kita berbagi. Mereka memberi. Kalian? Menasehati. 
Ah, itu indah... 

Karena motivasi itu akan lebih kuat jika bersama. Karena niat itu akan lebih tulus jika dinasehat. Karena Semangat itu akan tetap bara karena berulang.

Maka, carilah pengulangan kata. Boleh dari kawan, atau bahkan lawan. Yang pasti, yakinkan bahwa diri sendiri senantiasa melakukannya. Pengulangan itu hanya boleh untuk hal baik-baik. Boleh dari buku, dari status, dari timeline, dari pamflet, dari brosur, ataupun dari selentingan kalimat seorang kawan. Dan sebenarnya, di atas semua (pengulangan) itu, ada shalat. Pengulangan, 17 kali? Atau berapa kali. Yang pasti, setiap hari. Tepat, dan manfaat. Yang pasti, beroleh pahala, terhindar laknat.

Begitu juga dengan Al Qur'an. pengulangan. Sudah berapa kali khatam? Mungkin berkali-kali. Lalu, sudah mengerti dan merasakan manfaat? 

Ah, saya jadi ingat kisah seorang anak yang bertanya, "Mengapa harus baca Qur'an, sedang kita tak mengetri artinya sama sekali?". lalu, oleh sang guru yang bijak, dimintanya ia memindahkan air sungai ke sebuah ember. Dengan menggunakan keranjang. Ingat, keranjang!

"Bagaimana bisa? Saya tidak akan bisa melakukannya? Air akan terus jatuh!", protes sang murid, anak itu tadi 
"Tidakkah kau melihat perubahan pada keranjang itu?", tanya sang guru
"Keranjang itu awalnya sangat kotor, dan saat ini bersih. Itulah Al Qur'an. Semakin banyak dan sering kamu membacanya, maka hatimu akan dibersihkan oleh Allah Swt, sekalipun kamu tiada mengerti apa maksudnya!"

Hm..kembali kepada pengulangan. Kata ulama Qur'an, membaca Al Qur'an pada ayat yang sama pada waktu berlainan itu, selalu memberikan suasana, dan nuansa baru atas ayat tersebut. Selalu ada rasa yang baru. Yang indah. Ada hikmah. 

Begitu. Seberapa sering mengulang Al Qur'an? Para penghafal Qur'an itu, mengulang-ulang ayat yang sama mungkin lebih dari 50 kali. Ini terkait, satu: pahala pasti banyak. dua: dengan izin Allah, ada perasaan tenang, dan pastinya hikmah atas ayat yang dibacapun demikian.

Selalu merasa, "Wah! Maha suci Allah...", saat silaturahim kepada saudari, kemudian ianya kebetulan menjadi imam. Dan lantunan ayat demi ayat (yang tak ku tahu ayat apa itu), mengalir begitu indahnya. Dan bisa-bisanya membuatnya kemudian menangis. Ah, kalau bukan karena kebersihan hatinya, akibat senantiasa berulang mendapati Al Qur'an di dalamnya, mungkin tidak akan bisa. Yang ada, tangisan karena tidak bisa menangis. Tapi, itupun juga masih lah ya, ada tanda2nya. Kalau tidak bisa sama sekali? 

Saya pernah dengar, "jangan menangis di depan umum! di antara khalayak ramai!". Ada? Mungkin, benar, karena rawan untuk keikhlasan hati. Tapi, sepertinya, para ulama, para hafidz/ah, para pecinta Qur'an itu sudah tidak berpikir kerawanan itu. Karena, bagaimanapun ditahan, mereka tetap tidak bisa menahan air mata itu keluar, dan tangis itu membuncah kala mendengar ayat Qur'an dibacakan. 

Tulisan ini tentang apa, sebenarnya? 
Tentang motivasi belajar. Mungkin demikian. Lhoh koq?
Ya, bahkan untuk belajar tentang bagaimana mencari ilmu. Agar ianya barakah. 
Ilmu, macam-macam. Termasuk apa yang dikutip2 di atas. 
Ehm..tentang barakah, saya punya satu kutipan ust salim yang bagus, "Barakah adalah hadirnya nilai-nilai kebaikan di tiap kondisi. Barakah adalah semakin terpujinya diri di sisi Ilahi Rabbi. Barakah adalah ketika tertegaknya nilai-nilai kesalehan di kala kita berdiri, duduk merenung, atau berbaring meniti mimpi"


Last,,semoga setiap perjalanan kita penuh berkah. Sehingga bisa mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Untuk bekal kehidupan fana, dan kehidupan 'keabadian' nanti.


12:13am @c35 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)