Siapkah Kembali?

Dan pertanyaannya hanya satu,"Siapkah engkau dg perjuangan yang lebih berat?" 

Kau tahu mengapa? Ada 1 hal yg penting di sini. Tak lagi kau dapati satu dua saudara yang dg mudah kau lihat mengingatkan. Mengingatkan dalam laku,atau tuturnya. 

Ini perjuangan yang lebih berat. Dengan cita kita yang sama,namun,kondisi kita berbeda. Mungkin aku berpikir tak akan semudah kau. Mungkin juga kau berpikir sebaliknya demikian. 

Tapi kemudian,sadar bahwa menyalahkan kondisi tak akan pernah benar adanya. Penyesuaian diri yang semestinya ada. Mencari solusi,agar tetap mampu tergapai mimpi itu. 

Lagi2,aku bilang,pada diriku sendiri,"Hei,perjalanan mu masih sangat panjang.bahkan baru satu langkah kaki ku tapakkan. Akankah kau berhenti,dan kemudian kembali dari awal,atau tidak lagi melangkah karena lelah" 

Lelah? Lagi,aku bertanya. Kelelahan macam apa yang kau rasakan? Apakah ia membuatmu sakit dan berbaring di rumah pesakitan,karena saking banyaknya forsir kau lakukan? Tidak,bukan? 

Jadi,apa kau siap? Tak sendiri,meski tak ada fisik ditemui menyemangat. Tapi ingat,ada ruhiyah yang senantiasa bertemu. Entah dalam doa,dalam karya,dalam tulisan,mungkin juga dalam mimpi. Toh,jarak kita tak seberapa. Maka,siap kan kembali memulai,.meski harus melangkah kecil dari awal?