curhatibu.com

Nganggur di Waktu LUANG? Atau Sok SIBUK?

Lima perkara sebelum lima perkara. Sepertinya, menjadi nasihat yang berharga untuk saat ini. Kalau boleh mengambil salah satu poin nya, "Lapang sebelum sempit". 


Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari poin tersebut. Ini, berdasar renungan sendiri saja sih... Maksudnya, tidak ada sumber2 tertentu yang saya miliki untuk menjabarkan hal ini. (jika tidak sesuai, maka maafkan...)

Lapang itu banyak macamnya.
Yang paling mudah adalah ke-lapang-an waktu. Ya, ada dua puluh empat jam. Seorang bisa jadi menganggap 24 jam ini lama, bisa juga sebentar. Terlalu lama, atau terlalu sebentar, bahkan kurang. Yang menganggap terlalu lama, mungkin, karena sedang menantikan satu event spesial sehingga ingin segera beranjak ke waktu tersebut. Bisa juga karena ia sedang menanti seseorang yang akan tiba di tanggal tertentu, sudah terlalu rindu. Terlalu lama juga bisa ketika seseorang tidak ada kerjaan. Kalau ini relatif. Bisa jadi ia menganggapnya terlalu lama, atau sebaliknya. Seorang yang tidak punya kerjaan, atau 'merasa' tidak punya kerjaan bisa jadi menganggap waktunya lama, apalagi jika sesungguhnya ia sedang menanti sesuatu. 

Kalau seseorang yang menganggap waktunya terlalu singkat, bisa jadi karena ia dikejar deadline. Bisa jadi ia sedang menghindari event tertentu dan tidak ingin event itu segera datang. Atau, karena ia punya banyak kerjaan yang memang harus dilakukan, dan ia ingin waktunya berjalan lambat agar kerjaan bisa terselesaikan semua. 

Ah, ini relatif, terkait perasaan masing-masing.
Jadi, apa yang ingin saya sampaikan? Manakah sebaiknya yang kita pilih? Perasaan apakah yang seharusnya ada?

Saya teringat dengan kata seorang ulama bernama Ust Hasan Al Banna, bahwa kewajiban itu lebih banyak daripada waktu yang ada. 

Jadi, benar donk yang dikatakan orang kedua? Hmm..bisa jadi demikian. 
Yang pasti, kalau kita mau SADAR tentang apa dan mengapa kita kita diciptakan di dunia ini, maka itulah yang semestinya ada di hati dan pikiran kita. Bahwa kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang ada. 

Lalu, waktu luang? Ada. 

Kalau boleh saya bilang, waktu luang itu ada karena kita tidak memanfaatkan 24 jam dengan baik. :(

Semestinya, tidak boleh ada waktu luang dalam 24 jam kita. Karena, waktu luang itu lebih hanya bisa mematikan diri kita. Bayangkan, dalam 1 jam, bisa saja kita menulis 1 artikel, atau membaca 1 sub-bab buku, atau mengerjakan 10 soal fisika, atau mengerjakan tugas kantor dan belajar perundang-undangan terbaru, atau merapikan kamar, atau memasak 1 jenis makanan, atau melaksanakan shalat sunnah beberapa rakaat, atau tilawah 1 juz Al Qur'an, atau menghafal beberapa ayat, atau silaturahim kepada saudara, atau sekedar istirahat sejenak dalam dzikir dan doa. 


Banyak pilihan sebenarnya. Sehingga rasanya tak patut diri ini mengatakan bahwa "Saya tidak ada kerjaan ini.."

Maka benarlah jika dikatakan "kewajiban lebih banyak dari waktu yang ada"
Ingat, bahwa kewajiban kita di dunia adalah sebagai khalifatul fil ardl - khalifah di bumi. Jadi, apakah layak seorang khalifah 'bersantai' karena (merasa) memiliki waktu luang?

Okey, mari kita koreksi diri, jika selama ini merasa tidak punya kerjaan atau memiliki waktu luang yang banyak. 

1. Berapa banyak ayat Al Qur'an yang dibaca setiap harinya?
2. Sudahkah shalat wajib dan sunnah dikerjakan dengan benar, sesuai waktu dan caranya, dengan ikhlas, atau hanya sekali jalan tanpa makna dan perenungan?
3. Punya buku di rumah? Sudahkah dibaca semua? 
4. Ada ilmu terkait profesi kita yang sudah dipelajari?
5. Sudahkah kita berniat menghafal Al Qur'an? Sudahkah kita memulai? Akankah merasa waktu luang jika cita-cita itu menjadi yang utama dan pertama?
6. Sudahkah hak keluarga dipenuhi?
7. Sudahkah mengerahkan seluruh tenaga untuk kepentingan dakwah?
8. dan lain lain....

sepertinya tidak pantas merasa memiliki waktu luang, jika hal-hal tersebut belum semuanya diselesaikan. 

Dan tidak pantas juga jika kita merasa sebaliknya, "sok sibuk", padahal tidak banyak yang kita kerjakan. 

*hmm...setiap tulisan sesungguhnya adalah perenungan dan nasihat untuk diri sendiri

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)