curhatibu.com

Kiat-Kiat Menghafal Al Qur'an (kitab Kaifa Tahfadzul Qur’an karya Syaikh Dr. Yahya bin Abdur Rozzaq Al Ghausany)


aku mau menghafal...
Kaidah 1, “Ikhlas didalam niat dan hanya mengharapkan Ridho Allah ta’ala”
Kaidah 2, “Memanfaatkan usia muda untuk menghafal”
- usia mulai dari 5 tahun adalah yang siap menghafal
Kaidah 3, “Memilih waktu yang tepat dalam menghafal”
 – waktu sahur dari pukul 2 – subuh, dan setelah subuh
Kaidah 4, “Memilih tempat yang cocok untuk menghafal”
 – di masjid, atau tempat yang lebih tinggi. Menghindari yang dekat tumbuh2an, sungai, jalan, jendela, cermin, dsb
Kaidah 5, “Membaca Al Qur’an dengan tajwid yang baik dan suara yang bagus”
 – akan membantu hafalan, sekaligus meghasilkan hafalan yang bagus.
Kaidah 6, “Mencukupkan dengan 1 mushaf yang di pakai”
 – untuk membantu memori kita
Kaidah 7, “Mentashih / membenarkan bacaan didahulukan sebelum dihafal”
 – di hadapan ustadz, agar benar terlebih dahulu
Kaidah 8, “Berupaya menggabungkan atau mengikat antara akhir satu ayat dengan awal ayat yang lainnya”
 – baik antara ayat per ayat, halaman satu kepada halaman berikutnya, juz 1 ke juz berikutnya.

Kaidah ke-12 “Berkonsentrasi terhadap ayat yang hampir sama akan menolak segala talbish (kekeliruan) dalam hafalan”
Keisitimewaan Al Qur’an adalah hampir sama ayat-ayatnya. Maka, kaidah ini pelu untuk diperhatikan, terutama bagi yang berusaha menghafal Al Qur’an.

Cara terbaik mengetahui ayat mutashabihat :
Melalui seorang ustadz yang telah berpengalaman menghafal.
Mengulang-ulang ayat tersebut, dan dibandingkan untuk diperhatikan perbedaan-perbedaannya
Membuka kitab yang menjelaskan tentang hal ini


Kaidah ke 13, “Mempunyai guru”
Kalau bisa, mengkhatamkan Al Qur’an, dari al fatihah ke an nas kepada seorang guru. Lebih-lebih jika guru tersebut tersambung sanadnya.

Mengapa harus punya guru?
Karena suatu saat nanti kita akan berganti duduk di hadapan para thalabul ‘ilmu, sehingga kita punya pengalaman dengan ilmu yang kita pelajari dari seorang guru.
Belajar pula bagaimana berhubungan dengan yang lain, untuk membantunya memahami agama ini

Kaidah ke 14, “seorang yang ingin menghafal bekonsentrasi untuk melihat kepada tulisan ayat-ayat di mushaf yang akan dihafal”

Memanfaatkan alat yang diberikan Allah, yaitu kedua mata, untuk membantu hafalan kita.
Lihat, dan perhatikan baik-baik. Seakan-akan kedua mata kita seperti kaca yang akan melakukan pekerjaan ‘memfoto’ mushaf untuk disimpan dalam dada kita.
Tentu dengan membaca (selalu melihat ayat-ayat tersebut), sehingga kita tahu letak ayat-ayat tersebut.

Kaidah ke 15, “hafalan dan bacaan Al Qur’an kita harus disesuaikan dengan amal dan untuk senantiasa berbuat taat, dan hendaklah kita meninggalkan segala kemaksiatan”

Mempraktekkan dalam amal, dan menjaganya dengan taat + meninggalkan kemaksiatan
Al Imam Malik ditanya, “Apakah ada sesuatu yang dapat memperbaiki hafalan?”, katanya, “Apabila ada sesuatu yang dapat memperbaiki hafalan, maka itu adalah meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan”

Berkata Ali kepada Waqiq, “Aku ini orang yang susah menghafal, aku tidak punya hafalan. Maka ajarkanlah padaku obat untuk bisa menghafal!”. kata Imam Waqiq, “Wahai anakku, demi Allah, tidaklah aku memiliki pengalaman untuk memperbaiki hafalan, kecuali dengan meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan”

Demikian Tanya Imam Syafi’I, “Aku mengeluhkan kepada guruku tentang buruknya hafalanku, lalu beliau membimbing aku meninggalkan kemaksiatan, dan beliau mengabarkanku bahwa ilmu adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak diberikan kepada pelaku kemaksiatan”

Kaidah ke 16, “Muraja’ah (mengulang-ngulang) hafalan dengan cara yang teratur akan menguatkan hafalan yang telah ada pada kita”

Muraja’ah adalah tahap yang sangat penting, lebih penting dan lebih berat dari ketika kita menghafal.
Menghafal adalah menambah ilmu yang baru, dan muraja’ah adalah mempertahankan ilmu itu untuk tetap ada di dada kita.
Muraja’ah butuh kekuatan dan kesabaran jiwa seseorang.

Yang dilakukan sahabat : Muraja’ah selama 7 hari, atau 6 hari (1 hari untuk istirahat)

Al Imam Ja’far as Shadiq mengatakan, “Hati hati manusia adalah seperti tanah/ladang, dan ilmu adalah tanamannya, dan muraja’ah/mudzakarah adalah airnya, apabila putus tanah itu dari air, maka tanamannya menjadi kering.”

Jika dia telah hafal juz amma, lalu mau menambah lagi juz 29, maka juz amma hendaknya ia bagi 4 hari. Seperempat untuk diulang hari pertama, dst. Kalau sudah hafal 2 juz? Dibagi jadi 4, setengah juz hari 1, dst. Kalau sudah hafal 3 juz? Dibagi 6 juga yuk… J

Waktu selain itu digunakan untuk menambah hafalan, dan mempelajari ilmu lain.
Sifat manusia memang lupa, tapi kalau kita muraja’ah, akan mudah mengingatnya kembali. Insya Allah.

Kaidah ke 17, “Memahami ayat-ayat yang kita hafal secara menyeluruh akan membawa hafalan kita untuk semakin sempurna”

Khususnya bagi orang yang sudah dewasa, butuh pemahaman. Berbeda dengan anak-anak yang cukup menampung seluruh hafalan tanpa memahaminya.

Menghafal dengan memahaminya membutuhkan ilmu bahasa Arab. Maka kita harus juga belajar bahasa Arab. Sehingga, dengan paham isinya, akan membantu kekuatan hafalan kita.

Cara memahami al qur’an :
Membaca terjemahnya, jika belum paham bahasa Arab
Merujuk kitab tafsir Al Qur’an Ibnu Katsir. Tafsir ini yang dianjurkan karena ia menggunakan atsar rasul, sahabat, dan at tabi’in. Dan sebaik2 tafsir adalah al qur’an bil qur’an, al qur’an bis sunnah, al Qur’an bis shahabat, al qur’an bil lughah. Sudah diterjemahkan juga dalam bahasa Indonesia.


Sekarang, koreksi diri kita, mari beraksi!

Apakah kita termasuk orang yang telah lancar dalam membaca Al Qur’an?
Jika ya, boleh lah kita memulai menghafal Al Qur’an
Jika belum baik bacaan Al Qur’annya, hendaklah menahan diri dan memperbaiki bacaan Al Qur’an terlebih dahulu

Motivasilah diri kita berdasarkan Al Qur’an dan sunnah
Ingat janji Allah dan apa yang disampaikan rasul tentang orang yang menghafal Al Qur’an

Persiapkanlah diri kita secara ruhaniyah
Agar kita benar2 menjauhkan diri dari perbuatan tidak terpuji yang tidak layak bagi seorang penghafal al qur’an

Persiapkan Al Qur’an
Cukup 1 saja, pilih yang Qur’an pojok (1 juz itu 10 lembar, dimulai dengan awal ayat, dan diakhiri di pojoknya akhir ayat). Al Qur’an ini telah diterbitkan, dan mudah sekali didapat.
Ingat, Al Qur’an yang ada di tangan kita akan kita pindahkan huruf hurufnya, lembar lembarnya ke dalam dada kita

Persiapkan dengan niat kuat, dan berwudhu dengan bagus, lalu duduk di suatu tempat yang nyaman
Tempat nyaman – cukup udara, tidak banyak pandangan yang mengganggunya, menghadap kiblat

Mulailah pemanasan terlebih dahulu
Hati dan pikiran butuh pemanasan, yakni dengan membaca surat Al Fatihah atau surat yang telah kita hafal dengan baik, dengan bacaan yang menyenangkan (suara bagus). Sadari itu adalah pemanasan kita, jangan sampai terlena yang akhirnya menghabiskan waktu. Lakukan hanya sekitar 5-10 menit, sampai hati siap!

Masuklah kepada inti hafalan kita
  • Bukalah mushaf
  • Lihatlah ayat yang akan dihafal (halaman, baris per baris, buka mata lebar-lebar, kosongkan segala kesibukan selain melihat, hilangkan kesibukan dunia yang lain)
  • Membaca baris pertama dengan suara keras dan bagus + konsentrasi, sampai 3x atau lebih
  • Coba tutup al Qur’an itu
  • Ulangi apa yang kita baca tanpa melihat (jika bagus, maka kita dapat mengulang 1 baris dengan baik. Jika tidak, maka baca setengah baris, dst)
  • Lalu, buka kembali untuk membaca dengan melihat, lalu menutup kembali, dan mengulanginya lagi 1 sampai 3 kali
  • Ulangi terus sampai benar2 menghafalnya
  • Pindah ke bagian selanjutnya
  • Lakukan pengikatan ayat 1 dan ayat lain, yakni dengan mengambil akhir ayat dan diwashal-kan dengan ayat di depannya
  • Setelah itu, kita coba perdengarkan kepada seorang ustadz/guru, atau teman yang paling tidak, sama membaca Al Qur’an yang baik dan benar dan punya tujuan yang sama menghafal
Selamat Menghafal...:):):):)

(disampaikan oleh Ustadz Abu Unais Ali Subana dari kitab Kaifa Tahfadzul Qur’an karya Syaikh Dr. Yahya bin  Abdur Rozzaq Al Ghausany)
lebih lengkapnya, silakan buka link http://radiorodja.com/476/playlist-kiat-dalam-menghafal-al-quran/

2 comments

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)
  1. Masha Allah, blog yang sangat inspiratif....salam kenal ukhti....kunjungi balik my blog....Syukron share nya..

    ReplyDelete
  2. Subhanallah, mbak nisa... Semoga saya bisa menyusul mbak ya... Mau tips2nya juga dunk mbak,baru pemula...:)
    temen saya yang dari gunung putri juga ada di an-nadhwah (klo ga salah, mbak..)

    ReplyDelete