curhatibu.com

Anda Munafik? Tanda-Tanda Kemunafikan



Nikmat yang sangat besar kepada kita adalah iman dan islam. Namun, di dalamnya terdapat perkara yang sangat dikhawatirkan oleh sahabat, yaitu penyakit kemunafiqakan (nifaq).

Tiga puluh orang sahabat rasul mengkhawatirkan kemunafiqan menimpa mereka. Padahal mereka orang yang paling dalam ilmunya, dan paling tahu tujuan pensyariatan. Mereka khawatir kemunafikan menimpa mereka. 

Lalu bagaimana kita?

Allah dan Rasul menjelaskan perangai kemunafiqan, sebagai berikut:

Hadits, “Tanda orang munafiq ada 3, apabila ia berbicara ia dusta, jika diberikan amanah ia berkhianat, jika ia berjanji, ia tidak menepati janjinya”

Ketiga perkara itu mewakili (symbol) tanda kemunafiqan yang lainnya sangat banyak, melalui niat, perbuatan dan ucapan.

Contoh :
Niat – diwakili dengan tidak menepati janji
Perbuatan - diwakili dengan khianat
Ucapan - diwakili dengan dusta

DUSTA

“Sesungguhnya, dusta menyeret kepada kefajiran, dan fujur menyeret kepada api neraka. Dan seorang berdusta sampai ditulis Allah sebagai pendusta. “

Rasul diperlihatkan adzab kubur, “Aku melihat laki-laki yang mulutnya disobek sampai tengkuknya. Siapa dia?”, “ia keluar dari rumahnya, lalu berdusta, dan dustanya menyebar dari timur ke barat”

“Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka ia tengah mempersiapkan tempat duduknya di neraka” – orang yang membawa hadits palsu

KHIANAT

Amanah – dibebankan kepada seseorang untuk memikulnya. Bahkan langit, bumi dan gunung menolak diberikan amanah itu karena sangat berat. Dan dibawalah oleh manusia. Sungguh manusia itu dzalim dan bodoh.

Ingat bahwa setiap manusia selalu diberikan amanah. Misal:sebagai seorang istri, suami, ketua masjid, pekerja, dsb adalah sedang membawa amanah, yang akan dimintai pertanggungjawaban.

Ia tidak khawatir melalaikan amanahnya, padahal akan menjerumuskannya ke dalam kemunafiqan. Ia menganggap remeh amanh tersebut

TIDAK MENEPATI JANJI

“Saya akan datang besok, insya Allah…” --- tapi tidak datang.

Padahal, ‘insya Allah’ adalah janji yang harus ditepati. Banyak yang menganggap remeh hal ini, padahal ini termasuk perangai kemunafiqan.

Jika sahabat sangat khawatir kemunafikan masuk ke dalam hatinya, maka kita pun seharusnya demikian.
Jika kemunafiqan telah merasuki hati seorang hamba : akan membuatnya jauh dari Allah
Jika kemunafiqan telah berakar dalam hatinya : akan meyeret ia kepada kemunafiqan yang lebih besar.

Orang munafiq diseret kepada perkara yang lebih besar. Adakah perangai kemunafiqan itu bertengger di hati kita? Waspadalah.. Jangan meremehkan hal2 kecil.

Yang mampu membebaskan kita dari kemunafiqan:
Berusaha mengikuti takbiratul ihram imam selama 40 hari berturut-turut. Mengapa? Karena orang yang senantiasa ingin melaksanakan shalat jama’ah adalah untuk mengharap pahala. Bukan seperti orang munafik yang shalat hanya ingin dilihat orang. Maka orang yang senantiasa memakmurkan masjid adalah orang yang beriman.

This entry was posted in  and tagged  

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)