curhatibu.com

Menghargai Nasihat dan Kebenaran Walaupun dari Anak Kecil



Ibnu Mas'ud berkata kepada Rasulullah saw, "Ajarkanlah kepadaku kalimat yang padat, ringkas lagi berguna!"
Rasulullah bersabda, "Sembahlah Allah dan jangan kau sekutukan dengan yang lain. Berjalanlah kamu bersama Al Qur'an ke manapun berada. Terimalah kebenaran dari siapa pun, baik dari anak kecil maupun orang dewasa, meskipun dia adalah orang jauh yang kamu benci. Dan tolaklah kebatilan dari siapapun, baik anak kecil mupun orang dewasa, meskipun itu adalah orang dekat yang kamu cintai" (h.r ibnu asaakir dan ad-dailami)

Bahkan anak kecil pun berhak menjadi imam atau pemimpin bila dia unggul dari segi ilmu dan pengetahuannya terhadap Al Qur'an dibanding orang dewasa. Dalam mushonnaf-nya Imam Abdur Raziq disebutkan sebuah riwayat dari Muhajir bin Habib Az-Zabidi. Bahwasanya Abu Salamah bin Abdur Rahman berkumpul bersama Sa'id bin Jubair. "Bacakanlah bahitd! KAmi akan mengikuti Anda." KAta Said bin Jubair kepada Abu Salamah.

"Rasulullah saw pernah bersabda," kata Abu Salamah, 
"(Yakni) jika ada tiga orang yang bepergian maka hendaklah orang yang paling pandai dalam masalah Qur'an yang menjadi imam, walaupun dia yang paling muda. Jika dia yang jadi imam, maka dia pun yang menjadi pemimpin"

Setelah membacakan hadits tersebut Abu Salamah berkata, "Demikian itulah kriteria pemimpin yang diangkat oleh Rasulullah saw"

Abu Musa pernah datang ke rumah Khalifah Umar ra. Setelah tiga kali memberi salam tidak ada sahutan, beliau langsung kembali. 

"Tidakkah kalian mendengar ada suara Abdullah Ibnu Qais?" tanya Khalifah Umar kepada keluarganya. "Izinkan dia masuk!"

"Apa yang mendorongmu berbuat demikian? [Yakni, setelah tiga kali memberi salam dan tidak ada jawaban langsung pulang]" tanya Khalifah. 

"Dulu kami diperintah (oleh Nabi) demikian." Jawabnya.

"Kamu harus mendatangkan buktinya (bahwa Rasulullah pernah memerintahkan demikian) atau jika tidak, aku akan melakukan (sesuatu terhadapmu)!" Kata Khalifah Umar. 

Beliau segera pergi menuju majelis kaum Anshar untuk mencari bukti. Mereka mengatakan, "Kesaksian tentang masalah ini diserahkan kepada orang yang paling muda di antara kami saja." Maka berdirilah Abu Sa'id, orang yang paling muda di antara mereka, dan berangkat ke rumah Khalifah Umar untuk memberi kesaksian, "Benar, kami telah diperintahkan untuk melakukan perkara tersebut" katanya di hadapan khalifah. 

Mendengar itu Sayidina Umar berkata, "Saya tidak tahu kalau itu dari Rasulullah saw. Saya telah dilalaikan oleh urusan jual beli."

Subhanallah, seorang kepala negara, Amirul Mukminin, bersedia menerima kesaksian dari seorang anak kecil. 

Begitulah juga sikap yang pernah ditunjukkan oleh salah seorang salafush shalih, Imam Abu Hanifah. Tatkala beliau melihat ada seorang anak kecil sedang bermain-main dengan tanah liat, beliau menegur "Awas! nanti kamu jatuh."

Anak kecil itu balik berkata, "Justru Anda yang harus berhati-hati, jangan sampai anda terjatuh (jatuh dalam kesalahan)! 'Sebab', kejatuhan seorang alim adalah bencana bagi alam."

Abu Hanifah sangat terkesan dengan kata-kata anak itu. Sehingga sejak itu beliau tidak mengeluarkan sembarang fatwa tanpa mengkaji permasalahannya bersama murid-murid beliau selama sebulan penuh. 

Mas'ar bercerita, "Pada suatu hari, tanpa sengaja Abu Hanifah menginjak kaki seorang anak kecil. Anak itu berkata, "Hai Syaikh, apakah Anda tidak takut diqishaash pada hari kiamat?"

Mendengar itu, Abu Hanifah langsung pingsan. Setelah beliau sadar kembali, Mas'ar berkata, "Wahai Syaikh, alangkah hebatnya pengaruh ucapan anak itu terhadap hati Anda!"

"Aku takut kata-kata itu sebagai talqin."Jawabnya. 

Pada suatu hari, As-Sirri As-Saqathi membaca di hadapan gurunya ayat, "Dan Kami akan menggiring orang-orang yang berdosa ke neraka jahanam dalam keadaan dahaga." (Maryam:86)

As-Sirri bertanya, "Ya Ustadz, apa artinya wirdan dalam ayat tadi?"
"Tidak tahu" jawab gurunya. Lalu dia meneruskan bacaannya :
"Mereka tidak berhak mendapatkan syafa'at kecuali orang yang telah melakukan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah" (Maryam 87)

"Ya Ustadz, apa artinya 'ahdan?" tanyanya lagi. "Tidak tahu" jawab gurunya. "Jika Anda selalu tidak tahu, kenapa Anda merasa pandai?" Sang guru marah dan memukulnya. "Ustadz," kata As-Sirri, "Apakah kebodohan dan sifat sok tahu Anda belum cukup, sehingga Anda perlu menambahkannya lagi dengan memukul dan menyakiti orang?"

Menyadari kesalahannya, sang guru meminta maaf dan bertaubat kepada Allah. Sejak itu, dia bertekad untuk belajar lagi. "Orang yang telah memerdekakanku dari diperbudak oleh kebodohan adalah As-Sirri," katanya kemudian.

Al Husain bin Al-Fadhl menghadap salah seorang khalifah. Di samping khalifah itu banyak para ahli ilmu. Ketika hendak berbicara, dia dibentak, "Patutkah anak kecil ikut-ikutan berbicara di forum seperti ini?"

"Aku memang kecil, namun tidak sekecil burung Hud-Hudnya Nabi Sulaiman," kata Al-Husain kepada khalifah tersebut, "Dan Anda pun tidak seagung Nabi Sulaiman. Toh burung itu berkata kepadanya, 'Aku mengetahui sesuatu yang belum Anda ketahui.' Tahukah Anda bahwa burung itu telah memahamkan suatu hukum kepada Sulaiman. Seandainya ukurannya adalah besar tentu Nabi Daud-lah yang lebih utama dari burung tersebut."

Tatkala Umar bin Abdul Aziz diangkat menjadi khalifah banyak rombongan yang datang untuk mengucapkan selamat. Dalam salah satu rombongan, terdapat seorang anak kecil yang sekaligus ditugaskan untuk berbicara mewakili rombongannya. Maka Umar bin Abdul Aziz berkata, "Apakah tidak sebaliknya orang yang lebih tua darimu yang berbicara?"

"Wahai Amirul Mukminin!" kata anak itu, "Jika persoalannya terletak pada usia, niscaya Anda tidak pantas menjabat sebagai khalifah, karena masih ada orang lain yang lebih tua dari Anda. Wahai Amirul Mukminin! Tahukah Anda bahwa yang membuat orang itu kecil adalah lisan dan hatinya"

Khalifah berkata, "Wahai anak muda, nasihatilah aku!"
Maka beliau pun dinasihati hingga menangis. 

-Diambil dari buku Cara Nabi Mendidik Anak karya Ir. Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid hal.66-70-

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)