curhatibu.com

KITA BANGUN PERADABAN ITU!

Karena aku ingin membangun peradaban! 
Peradaban... Di dalamnya, nilai Islam tertanam betul. Sehingga keamanan, keindahan, ketertiban, keamanan, persaudaraan,dan sebagainya dapat terwujud. Karena Islam datang sebagai rahmat bagi seluruh alam. 

Itu adalah sebuah visi. Visi besar. Terbayang? Mungkin tidak, bisa juga iya. Tapi ia telah tergambar di benakku.
Bukankah realita berawal dari kenyataan pertama yang berupa impian, angan dan imajinasi?

Ia adalah visi. Terwujudnya PERADABAN!
Ibarat seorang tukang bangunan yang sedang meletakkan satu per satu batu bata, maka ada yang menjawab saat ditanya 'apa yang Anda lakukan', dengan jawaban, "Saya sedang menata batu bata ini...", tukang bangunan yang lain menjawab, "Saya akan mendirikan sekolah di sini...". Tapi, saat ditanya seorang lainnya, "Saya sedang membangun sebuah peradaban di sini!"

Well... Itulah mimpi. Itulah visi. 
Teringat juga kisah seorang anak SD kelas 4, diberi tugas bersama teman-temannya untuk menggambar di kelas. Apa yang dilakukan teman2nya? Sepertinya khas nya anak SD, menggambar gunung, laut, sawah, rumah plus pagar dan pohonnya. Namun, yang dilakukan apa? Ia memenuhi kertas A3 nya dengan crayon warna hitam. Belum sempat bertanya, ibu guru harus menyuruh murid-muridnya mengerjakan di rumah karena sudah saatnya pulang. 

Di rumah, si anak melakukan hal yang sama. Bahkan berkali-kali ibunya harus bolak-balik toko membeli kertas gambar dan seperangkat crayon yang hanya digunakan warna hitamnya saja. 

Sepanjang hari selama di rumah, hal itulah yang dilakukan oleh anak tersebut. Sang Ibu bingung, begitu juga ayahnya. Hingga mereka memutuskan membawa anak ke psikiater. Ayah Ibu itu mengajak anak ke psikiater. Si anak hanya mau pergi jika diizinkan membawa seluruh perangkat gambarnya, untuk dilanjutkan di tempat praktik psikiater.

Sampai di sana, dilakukan pemeriksaan segala macamnya, dan nyatanya tidak ditemukan sedikitpun keganjilan pada psikologi anak. Malah, sang anak telah menyelesaikan 400 lembar karyanya. Semuanya sama, kertas A3 yang dipenuhi warna crayon hitam.  Ada beberapa yang tidak penuh warna hitamnya. 

"Boleh minta tolong bantu saya mengatur kertas-kertas ini?", kata sang anak tiba-tiba.
Sang psikiater dan orang tua si anak pun (masih) dengan rasa penasaran dan bingung, menuruti saja apa yang diinginkan sang anak.

Baiklah, ternyata 20x20 meter, yang terdiri dari 400 lembar kertas A3 adalah sebuah puzzle. Well, sang anak membuat puzzle ternyata!

Amazing! Setelah ditata semuanya, tampaklah sekarang seekor ikan paus dalam ukuran yang sebenarnya! 

Mereka akhirnya tersenyum melihat hasil karya anak 'jenius' itu!

Itulah mimpi. Kadang memang terlalu imajinatif untuk ditangkap oleh orang lain yang tidak paham mimpi kita. mungkin karena terlalu besar, atau bagi mereka tidak mungkin. Bahkan sering dibilang sebagai orang aneh. Atau parahnya lagi, sudah dijudge sebagai seorang yang gagal. 

Sang anak tahu apa yang akan dilakukan. Meski kemudian, orang-orang mengira ia ada gangguan jiwa. Haha... Maka, tetapkan mimpimu! Yang besar! Dan lakukanlah upaya-upaya untuk mencapainya. Mungkin orang akan menganggapmu aneh, gagal, gangguan jiwa, atau apalah terserah. Tapi yang pasti, kamu tahu apa yang akan kamu capai. Teruslah bergerak, sedikit demi sedikit, selangkah demi selangkah, hingga akhirnya kau akan mendapati bahwa impianmu telah menjadi hal yang nyata!

Dan saya? -kembali lagi-
Kisah peradaban itu akan tetap ada dalam imajinasi saya. Langkah apa yang saya tempuh? Biarlah langkah-langkah kecil ini menikmati setiap tapak yang dihentakkan satu demi satu. Karena nantinya, aku tahu apa yang akan kubuat. Perbaikan diri, pembekalan diri menjadi yang utama. hingga persiapan ketrampilan yang kuperlukan untuk membangun sebuah peradaban. 

Dan izinkan aku berkisah rinci..
1. Ikhtiar menghafal al qur'an
2. Mengajarkan Al Qur'an
3. Istiqamah dalam tarbiyah ini, dibina dan membina
4. Banyak buku yang WAJIB diselesaikan
5. Ada kewajiban profesi yang harus dikerjakan sepenuh hati, dan optimal di dalamnya. Penuh dedikasi dan disiplin. Kerjakan lebih dari yang seharusnya. Selalu ada saat yang lain tak ada. 
6. Sahabat Qur'an akan terus berjalan. Sedikit demi sedikit mengajak satu dua orang lagi untuk menjadi sahabat Qur'an.
7. Rumah sahabat Qur'an akan menjadi pencetak pionir yang akan mengoperasikan lingkup lebih luas
8. Perpustakaan sahabat Qur'an akan selalu dikembangkan. Karena dari sana, ilmu itu disimpan dan diinvestasikan
9. Tanah seluas minimal 1 hektar akan menjadi negeri Sahabat Qur'an
10. Lembaga Pendidikan berbasis Qur'an dengan asrama di lingkungan tersebut, beserta aneka kelengkapan, seperti masjid, kantin, ruang belajar, taman, gedung pertemuan, dsb. 
11. Maka semoga ada 1000 penghafal Al Qur'an yang dihasilkan dari Sahabat Qur'an ini. Dan mereka lah yang akan kemudian menyebar ke seluruh pelosok negeri ini untuk mencetak Sahabat Qur'an yang lebih dan lebih banyak. 
12. Jika semakin banyak umat Islam yang mengerti Al Qur'an, dan mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan, maka peradaban mana lagi yang lebih baik dari hal itu di akhir zaman ini?

Ya.. demikianlah.. Runtutan yang harus dijalankan. Masih belum rinci. Sekarang, masih dalam tahap awal-awal. Perjalanan masih sangat panjang untuk sebuah peradaban. Maka, semoga Allah menghendaki terciptanya impianku itu... Hanya dengan petunjuk Allah kita mampu tetap berada dalam iman islam dan semangat perjuangan dakwah ini.

KITA BANGUN PERADABAN ITU!!! ALLAHU AKBAR!!!

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)